Airmadidi-Aksi simpati atas kasus yang menjerat Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) digelar masyarakat Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (10/5/2017) pukul 19.00 WITA.
Aksi tersebut dipelopori LSM Gerakan Bela Rakyat (Gerak) dan Minut Brotherhood, dengan menyalakan kurang lebih 1000 lilin di simpang tiga Airmadidi-Tondano-Bitung.
“Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap hukum di Indonesia yang dianggap tidak adil. Hukum di Indonesia telah menyerah terhadap tekanan pihak luar yang sangat berpotensi memecah belah NKRI. Saya berharap agar hukum ditegakan seadil-adilnya,” ujar Ketua LSM Gebrak William Luntungan.
Pengusaha muda Minut ini juga berharap agar warga Minut tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta tetap mengusung slogan torang samua basudara.
Selain LSM Gerak dan Minut Brotherhood, aksi ini juga didukung sejumlah LSM, salah satunya Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Minut yang diketuai Howard Marius.
“Ini langkah luar biasa yang harus didukung, gerakan simpatik ini menjadi langkah penting warga Minut dalam memdukung penegakan supremasi hukum di tanah air,” ujar Marius.
Pantauan BeritaManado.com, sekitar pukul 18.30 WITA, ratusan massa mulai berkumpul di lokasi pemasangan lilin sehingga membuat lalu lintas padat merayap.
Massa perlahan membubarkan diri sekitar pukul 21.00 WITA dengan tertib.(findamuhtar)
Airmadidi-Aksi simpati atas kasus yang menjerat Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) digelar masyarakat Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (10/5/2017) pukul 19.00 WITA.
Aksi tersebut dipelopori LSM Gerakan Bela Rakyat (Gerak) dan Minut Brotherhood, dengan menyalakan kurang lebih 1000 lilin di simpang tiga Airmadidi-Tondano-Bitung.
“Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap hukum di Indonesia yang dianggap tidak adil. Hukum di Indonesia telah menyerah terhadap tekanan pihak luar yang sangat berpotensi memecah belah NKRI. Saya berharap agar hukum ditegakan seadil-adilnya,” ujar Ketua LSM Gebrak William Luntungan.
Pengusaha muda Minut ini juga berharap agar warga Minut tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta tetap mengusung slogan torang samua basudara.
Selain LSM Gerak dan Minut Brotherhood, aksi ini juga didukung sejumlah LSM, salah satunya Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Minut yang diketuai Howard Marius.
“Ini langkah luar biasa yang harus didukung, gerakan simpatik ini menjadi langkah penting warga Minut dalam memdukung penegakan supremasi hukum di tanah air,” ujar Marius.
Pantauan BeritaManado.com, sekitar pukul 18.30 WITA, ratusan massa mulai berkumpul di lokasi pemasangan lilin sehingga membuat lalu lintas padat merayap.
Massa perlahan membubarkan diri sekitar pukul 21.00 WITA dengan tertib.(findamuhtar)