Sangihe, BeritaManado.com — Masih dalam suasana kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi ke-75, Republik Indonesia (RI) tahun 2020, masyarakat di kecamatan Nusa Tabukan (Nustab), Kabupaten Kepulauan Sangihe, sebagai kecamatan yang berada di daerah perbatasan NKRI-Filipina menggelar aksi yang menghebohkan dengan membentangkan bendera dengan panjang 545 meter, dan tinggi 1 meter.
Aksi luar biasa memeriahkan dirgahayu negeri tersebut di pusatkan di desa Nanedakele dan bendera dibentangkan dari pesisir pantai dusun Tinakareng, hingga dusun Sasarane.
Kegiatan spektakuler bertajuk “Nusa Tabukan Merah Putih” diprakarsai Kepolisian Sektor (Polsek) Tabukan Utara (Tabut), bekerjasama dengan Kecamatan Nusa Tabukan, dan didikung oleh beberapa pengusaha lokal di desa Nanedakele.
Pembentangan bendera yang melibatkan kurang lebih 350 orang pembentang ini turut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana SE ME, Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Tony Budhi Susetyo, Kajari Sangihe, Yunardi SH MH, Dandim 1301/Sangihe, Letkol Inf Rahmat Christanto, dan Danlanal Tahuna Letkol Laut Yulis Andreas Lorentius, selaku Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kepulauan Sangihe.
Kegiatan dimulai dengan penjemputan rombongan Forkopimda Sangihe, dengan prosesi adat, melibatkan sejumlah penari Gunde, dan pemain rebana, dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera sebanyak tiga kali oleh Bupati Jabes Gaghana, dari atas taman Kapal Tinakareng, yang secara simbolis membuka giat pembentangan.
Kapolsek Tabut, IPTU Yus Tompoh selaku penggagas kesuksesan aksi yang boleh dikatakan sebagai bendera terpanjang yang pernah di bentangkan di kepulauan Sangihe mengungkapkan rasa terima kasihnya atas keterlibatan pihak desa Nanedakele dan kecamatan Nusa Tabukan serta Forkopimda Sangihe, yang mendukung giat yang memakan persiapan hingga 6 bulan ini.
“Kami berinisiatif HUT ke-75 RI ini, bisa berjalan dengan spesial dengan melaksanakan giat seperti ini, karena memang pada sifatnya, HUT RI pada 17 Agustus sangat penting bagi kita masyarakat Indonesia.
Kedatangan Forkopimda, telah menambah semangat kita semua disini, untuk bisa berbuat lebih,” ungkap Kapolsek Tompoh
Menurut Tompoh, hal yang terjalin antara TNI/Polri dan masyarkat hari ini, kiranya menjadi pemicu, bahwa dengan kerja sama seperti ini, apa saja bisa kita lakukan.
“Bahkan, giat yang menurut banyak orang mustahil, karna anggarannya yang besar, bisa diselenggarakan dengan dana bersama masyarakat, dan Panitia Pelaksana,” tandasnya
Bupati Jabes Gaghana menyatakan syukurnya atas gelaran besar ini, karena mwnurutnya kegiatan seperti ini menunjukan bahwa masyarakat di Kabupaten Perbatasan NKRI – Philipina ini, sangat menjunjung tinggi kebangaan dan jati diri sebagai Warga Indonesia.
“Untuk itu, kami dari Forkopimda datang, selain untuk mendukung serta turut terlibat dalam kegiatan positif ini, dan juga sebagai bentuk kebanggaan kami, bisa membentangkan bendera raksasa diatas pasir putih Tinakareng,” ungkap Gaghana.
Gaghana mengajak masyarkat Sangihe, untuk bisa terus menjaga makna juang para pahlawan yang telah memerdekakan bangsa Indonesia, dengan inovasi-inovasi kreatif seperti ini.
“Meski ditengah Pandemi COVID-19, tentu hal itu tidak akan mengurangi kebangaan kita dalam memperingati moment luar biasa ini. Ada banyak cara untuk melakukan itu, yang penting protap yang diberlakukan tidak sampai dilupakan, agar kita bisa saling menjaga satu sama lain,” kuncinya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Sangihe, Tony Budhy Susetyo turut mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh Polsek Tabukan Utara, Pemerintah Kecamatan Nusa Tabukan, Personil Pos TNI AD yang ada ditempat tersebut.
“Perlu kita ketahui bersama, bahwa kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Nusa Tabukan, apalagi dengan bendera raksasa terpanjang di Kabupaten Sangihe dan hal ini tentu harus diapresiasi bersama, bagaimana komitmen pihak-pihak yang terlibat didalamnya, guna mengaktualisasikan kecintaan mereka terhadap NKRI,” ujar Kapolres Susetyo.
Lanjutnya, dengan semangat kemerdekaan yang dibangkitkan ini, kegiatan akhirnya bisa berjalan dengan baik, bahkan bisa mendatangkan masyarakat dari lokal bahkan dari luar daerah, jika bisa terus dikembangkan sebagai tradisi baru.
“Untuk itu, saya mengajak bagi seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersama-sama menjaga NKRI. Jangan sampai ada bangsa lain yang mencoba menganggu kedaulatan rakyat Indonesia.
Kita terus bangun rasa cinta ini, dengan hal-hal positif demi kemajuan Bangsa, bahkan daerah yang kita cintai ini,” ajaknya.
(Advertorial/Erick Sahabat)