Manado, BeritaManado.com — Dibukanya penerbangan Tokyo-Manado beberapa hari lalu diyakini akan memberi dampak besar bagi perekonomian daerah.
Konsekuensinya jelas bahwa gebrakan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, bawa bumi nyiur melambai akan kedatangan banyak wisatawan, apalagi penerbangan Tokyo-Manado sudah berstatus reguler atau setiap hari.
Terkait hal tersebut, Pemprov Sulut dan Pemerintah Jepang telah sepakat menjalin kerjasama, yaitu salah satunya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulut.
Adapun penerbangan perdana Manado-Tokyo beberapa hari lalu dilakukan dengan jasa penerbangan Garuda Indonesia dan segera menyusul penerbangan dengan rute sebaliknya.
Di sisi lain, gelombang kedatangan wisatawan Asia juga menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat yang ada di 15 kabupaten/kota.
Hal itu turut diakui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Dolfie Kuron kepada BeritaManado.com, Rabu (8/3/2023).
Untuk jangka panjang, dikatakan Dolfie Kuron, bahwa pihaknya akan mendorong semua lapisan masyarakat dan insan pariwisata untuk bermapalus memajukan sektor pariwisata di Minahasa.
Menurutnya, berbicara negara Jepang, hal itu tidak asing lagi bagi masyarakat Minahasa, karena di beberapa desa terdapat situs-situs peninggalan tentara Jepang sewaktu menjajah Indonesia 3,5 tahun sebelum kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
“Di Minahasa ada Goa Jepang Tonsea Lama, Goa Jepang Kiawa, Dermaga Tasuka Kakas serta tempat lain yang memiliki hubungan Jepang.
“Jadi sangat tepat jika Minahasa kelak akan jadi tujuan utama wisatawan Asia khususnya Jepang. Disinilah letak tantangan, bahwa kita semua harus mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan,” kata Kuron.
(Frangki Wullur)