Ratahan – Pemilihan Umum Calon Legislatif (Pilcaleg) April 2014 di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) diwarnai dengan wajah-wajah baru. Dimana masing-masing Partai Politik (Parpol) telah mengusung jangoan mereka termasuk incumbent untuk memperebutkan kursi lembaga terhormat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Keberadaan wajah-wajah baru yang tampil di tiga daerah pemilihan (Dapil), dinilai menjadi ancaman baru personil DPRD Mitra saat ini, yang kembali maju mencalonkan diri di Pilcaleg mendatang.
“Banyak muka baru yang mewarnai komposisi caleg di masing-masing Dapil. Ini tentu akan membuat kompetisi kian ketat. Dan bukan tidak mungkin mereka menjadi ancaman bagi incumbent,” kata Vidy Ngantung, Selasa (5/11).
Menurutnya, selain banyak yang muda, potensi pendatang baru juga tak kalah dengan para incumbent. Dengan kemampuan yang dimiliki, diprediksi tingkat keterpilihan pendatang baru akan beribang dengan incumbent. “Bisa saja mereka membuat kejutan dengan memperoleh dukungan sura lebih tinggi di daerah pemilihan masing-masing dibanding Caleg incumbent,” ujar dia.
Namun demikian lanjut Ngantung, tentu para incumbent telah mempersiapkan strategi dalam pertarungan nanti. Modal sebagai pemilik kursi lama dan memiliki basis dukungan masa rill, tentu tak membuat mereka ingin dipermalukan pendatang baru. Hanya saja keberadaan para caleg baru ini wajib diwasapadai, karena segala kemungkinan dalam percaturan politik bisa saja terjadi. (Rulan Sandag)
Ratahan – Pemilihan Umum Calon Legislatif (Pilcaleg) April 2014 di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) diwarnai dengan wajah-wajah baru. Dimana masing-masing Partai Politik (Parpol) telah mengusung jangoan mereka termasuk incumbent untuk memperebutkan kursi lembaga terhormat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Keberadaan wajah-wajah baru yang tampil di tiga daerah pemilihan (Dapil), dinilai menjadi ancaman baru personil DPRD Mitra saat ini, yang kembali maju mencalonkan diri di Pilcaleg mendatang.
“Banyak muka baru yang mewarnai komposisi caleg di masing-masing Dapil. Ini tentu akan membuat kompetisi kian ketat. Dan bukan tidak mungkin mereka menjadi ancaman bagi incumbent,” kata Vidy Ngantung, Selasa (5/11).
Menurutnya, selain banyak yang muda, potensi pendatang baru juga tak kalah dengan para incumbent. Dengan kemampuan yang dimiliki, diprediksi tingkat keterpilihan pendatang baru akan beribang dengan incumbent. “Bisa saja mereka membuat kejutan dengan memperoleh dukungan sura lebih tinggi di daerah pemilihan masing-masing dibanding Caleg incumbent,” ujar dia.
Namun demikian lanjut Ngantung, tentu para incumbent telah mempersiapkan strategi dalam pertarungan nanti. Modal sebagai pemilik kursi lama dan memiliki basis dukungan masa rill, tentu tak membuat mereka ingin dipermalukan pendatang baru. Hanya saja keberadaan para caleg baru ini wajib diwasapadai, karena segala kemungkinan dalam percaturan politik bisa saja terjadi. (Rulan Sandag)