Ratahan – Berdasarkan data terbaru Satgas COVID-19, Jumat 17 Juli 2020, hasil Swab Tenggorok dua suspek di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dinyatakan negatif.
Dikatakan Juru Bicara Satgas COVID-19 Mitra, Gloria Wuwungan, dengan demikian mereka tidak lagi berstatus sebagai suspek.
“Dua suspek yang hasil Swab Negatif, yakni suspek 23 (Laki-laki, 41 tahun, asal Kecamatan Tombatu) dan suspek 30 (Laki-laki, 65 tahun, asal Kecamatan Ratahan),” ungkap Gloria Wuwungan.
Adapun sampai dengan saat ini total suspek yang masih menunggu hasil Swab Tenggorok sebanyak sembilan orang, di mana dua di antaranya telah meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus Konfirmasi Positif di Kabupaten Mitra sebanyak 10 orang, dengan rincian delapan orang Selesai Isolasi (Sembuh) dan dua orang meninggal dunia.
Selain itu, pihaknya kembali menginformasikan beberapa perubahan istilah yang digunakan dalam Press Release Data COVID-19.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Dengan adanya KMK ini maka terjadi perubahan yang signifikan terkait operasional Pengendalian COVID-19 di seluruh Indonesia baik di lingkup Surveilans COVID-19 dan juga manajemen klinis COVID-19.
“Jadi tidak ada lagi istilah ODP dan PDP pada Press Release COVID-19, tetapi akan digantikan dengan Kasus Suspek, Probable dan Confirm (Konfirmasi) COVID-19,” ujar Gloria Wuwungan.
Dijelaskannya, kasus Suspek pada dasarnya adalah sama dengan PDP, sedangkan kasus Probable adalah kasus suspek ditambah dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut Berat/Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan gambaran klinis yg meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Sementara itu, untuk manajemen klinis juga telah terjadi perubahan kriteria kesembuhan. Setelah pendataan data kesembuhan berdasarkan Juknis terbaru dan koordinasi dengan Satgas Provinsi Sulut, maka kedepannya akan diumumkan semua yang telah dinyatakan selesai isolasi/sembuh.
“Sekali lagi kami memohon kerja sama dari Pemerintah Desa/Kelurahan maupun masyarakat, mengingat beratnya tugas tenaga kesehatan di lapangan, agar upaya memutus rantai penularan COVID-19 dapat terlaksana dengan baik,” tutupnya.
(***/Jenly Wenur)