Bitung – Ronald Gunawan Kansil salah satu Calon Legislatif (Caleg) Kota Bitung mengajak masyarakat Kota Bitung untuk ikut mensukseskan pesta adat Tulude yang rutin setiap tahun digelar. Mengingat acara adat Tulude kata Kansil, merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas perlindungan, limpahan rezeki dan kesehatan di sepanjang tahun 2013 lalu.
“Acara adat Tulude kini bukan hanya milik masyarakat etnis Sangihe, Sitaro dan Talaud yang ada di Kota Bitung tapi semua etnis karena memiliki makna positif sebagai bentuk ucapan syukuran atas perlindungan Tuhan,” kata Caleg Dapil 3 Kecamatan Madidir dan Maesa dari Partai Demokrat ini.
Pemilik Nomor Urut 8 ini juga menjelaskan, arti kata Tulude atau Menulude sendiri berasal dari kata suhude, bahasa Sangihe yang berarti tolak. Sedangkan Tulude berarti menolak atau melepaskan. Dan makna upacara adat ini yaitu, mengucap syukur atas segala berkat dan perlindungan di tahun yang telah lalu dan memohon agar Tuhan tetap memberikan limpahan rezeki, kesehatan dan perlindungan di tahun yang akan datang.
“Ucapan syukur dan permohonan kepada Tuhan bukan hanya dikenal satu etnis saja, tapi semua etnis yang ada di Kota Bitung juga mengenalnya. Untuk itu mari kita sama-sama mensukseskan acara tahunan ini,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Ronald Gunawan Kansil salah satu Calon Legislatif (Caleg) Kota Bitung mengajak masyarakat Kota Bitung untuk ikut mensukseskan pesta adat Tulude yang rutin setiap tahun digelar. Mengingat acara adat Tulude kata Kansil, merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas perlindungan, limpahan rezeki dan kesehatan di sepanjang tahun 2013 lalu.
“Acara adat Tulude kini bukan hanya milik masyarakat etnis Sangihe, Sitaro dan Talaud yang ada di Kota Bitung tapi semua etnis karena memiliki makna positif sebagai bentuk ucapan syukuran atas perlindungan Tuhan,” kata Caleg Dapil 3 Kecamatan Madidir dan Maesa dari Partai Demokrat ini.
Pemilik Nomor Urut 8 ini juga menjelaskan, arti kata Tulude atau Menulude sendiri berasal dari kata suhude, bahasa Sangihe yang berarti tolak. Sedangkan Tulude berarti menolak atau melepaskan. Dan makna upacara adat ini yaitu, mengucap syukur atas segala berkat dan perlindungan di tahun yang telah lalu dan memohon agar Tuhan tetap memberikan limpahan rezeki, kesehatan dan perlindungan di tahun yang akan datang.
“Ucapan syukur dan permohonan kepada Tuhan bukan hanya dikenal satu etnis saja, tapi semua etnis yang ada di Kota Bitung juga mengenalnya. Untuk itu mari kita sama-sama mensukseskan acara tahunan ini,” katanya.(abinenobm)