Manado – Jumat 26 Oktober 2012 diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha oleh umat Muslim. Sudah tentu di hari kurban ini juga akan dimanfaatkan warga untuk berwisata. Beberapa objek wisata yang diperkirakan akan dibanjiri pengunjung diantaranya, Pantai Malalayang, Kalasey, Pantai Firdaus dan beberapa pantai di Kecamatan Kema, Bukit Kasih Kanonang dan sejumlah objek wisata lainnya.
Melihat semakin tingginya antusias warga melakukan aktifitas wisata di hari libur atau hari raya nasional dan hari raya keagamaan, pemerhati wisata Saul Tindangen mengingatkan pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap objek-objek wisata beserta infrastruktur jalan akses ke lokasi wisata.
“Meskipun banyak objek wisata juga dikelolah pihak swasta, namun pemerintah harus memperhatikan, termasuk infrastruktur jalan sebagai akses ke lokasi wisata,” tutur Saul.
Hal tersebut menurutnya dikarenakan tren berwisata masyarakat lokal maupun wisatawan luar daerah yang semakin meningkat harus direspon oleh pemerintah. “Minimal kita menjadi tuan dan nyonya di rumah sendiri. Untuk berwisata tidak harus keluar daerah karena di Sulut sendiri banyak tempat wisata, tapi harus juga mendapat sentuhan pemerintah,” jelasnya.(Jerry)
Manado – Jumat 26 Oktober 2012 diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha oleh umat Muslim. Sudah tentu di hari kurban ini juga akan dimanfaatkan warga untuk berwisata. Beberapa objek wisata yang diperkirakan akan dibanjiri pengunjung diantaranya, Pantai Malalayang, Kalasey, Pantai Firdaus dan beberapa pantai di Kecamatan Kema, Bukit Kasih Kanonang dan sejumlah objek wisata lainnya.
Melihat semakin tingginya antusias warga melakukan aktifitas wisata di hari libur atau hari raya nasional dan hari raya keagamaan, pemerhati wisata Saul Tindangen mengingatkan pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap objek-objek wisata beserta infrastruktur jalan akses ke lokasi wisata.
“Meskipun banyak objek wisata juga dikelolah pihak swasta, namun pemerintah harus memperhatikan, termasuk infrastruktur jalan sebagai akses ke lokasi wisata,” tutur Saul.
Hal tersebut menurutnya dikarenakan tren berwisata masyarakat lokal maupun wisatawan luar daerah yang semakin meningkat harus direspon oleh pemerintah. “Minimal kita menjadi tuan dan nyonya di rumah sendiri. Untuk berwisata tidak harus keluar daerah karena di Sulut sendiri banyak tempat wisata, tapi harus juga mendapat sentuhan pemerintah,” jelasnya.(Jerry)