Manado – Tondano sebenarnya sudah mulai berbenah diri sejak sejak kepemimpinan Bupati sebelumnya yang ingin menjadikan Tondano daerah yang Produktif. Kini dengan Kepala daerah yang baru, sudah terlihat hingga malam hari Tondano sudah terlihat terang dengan adanya dua mini market terkenal nasional, yang dibuka di berbagai lokasi di Tondano.
Masyarakatpun sudah berbenah dengan dibukanya berbagai rumah kopi dan usaha kuliner lainnya di tengah kota, tempat-tempat wisata pun sudah mulai dibangun sesuai potensinya, salah satunya adalah Benteng Moraya.
Meskipun sudah mulai berbenah, dalam pandangan ML Denny Tewu, calon DPD RI 2019-2024 nomor urut 34 dapil Sulut, kedepan dibutuhkan pengembangan yang lebih kreatif dan inovatif untuk menjadikan Tondano sebagai ‘Kota kehidupan’.
“Di wilayah ini ada Sekolah Tinggi APDN, ada juga Universitas Manado (Unima) yang kalau saja namanya menjadi Universitas Minahasa (Unima) maka brandingnya bisa lebih kuat sebagai Universitasnya orang Minahasa,” ujar Denny Tewu, Kamis (22/11/2018)
Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini menceritakan, Tondano pernah distigmakan sebagai kota mati, hal ini karena rumor yang berkembang bahwa setelah jam 18.00 sore, kota itu menjadi sepi dan orang-orang seperti takut keluar rumah.
“Dulu pernah ada bioskop di tengah kota Tondano, saat ada pemeriksaan/razia dari pihak kepolisian didapatkan berbagai macam senjata tajam yang dibawa masyarakat dan hingga kini sayangnya belum ada bioskop lagi di Tondano yang menjadi Ibu Kota Minahasa Induk. Bahkan bank swasta pun sepertinya belum buka cabang, bisa saja stigma ‘Kota Mati’ masih menjadi pertimbangan bank-bank swasta membuka cabang di Ibukota kabupaten tersebut,” sambungnya.
Menurut Denny Tewu, sebenarnya banyak potensi yang ada di dalam Tondano antara lain, berbagai energi terbarukan, ada air terjun dari Danau Tondano, sumber angin yang melimpah di sekeliling pegunungan, dan sumber gas alam yang berlimpah. Belum lagi potensi industri pariwisata dengan keindahan alamnya, tanah yang subur sehingga berbagai tanaman bisa dikembangkan disana.
Kota-kota lainnya hasil pengembangan dari kabupaten Minahasa, sambung mantan Ketua Umum PDS ini pula, sekarang sudah berkembang menjadi Minahasa Utara (Minut), Minahasa Tenggara (Mitra), Minahasa Selatan (Minsel) dan terlihat kota-kota hasil pengembangan itu umumnya sudah cukup maju bila dibandingkan Kabupaten Minahasa Induk sendiri.
“Jadi, memang sebenarnya semua tergantung kepala daerah, mau dibawa kemana nasib daerahnya,” ucap Denny Tewu. Kita dukung dan doakan agar Kepemimpinan yang baru di bawah Bupati Pak Roy Roring dan Wakil Bupati Pak Robby Dondokambey, dapat membawa Minahasa Induk lebih maju lagi dengan mengoptimalkan berbagai sumberdaya yang ada, termasuk SDM yang hebat di Minahasa.
(***/PaulMoningka)
Manado – Tondano sebenarnya sudah mulai berbenah diri sejak sejak kepemimpinan Bupati sebelumnya yang ingin menjadikan Tondano daerah yang Produktif. Kini dengan Kepala daerah yang baru, sudah terlihat hingga malam hari Tondano sudah terlihat terang dengan adanya dua mini market terkenal nasional, yang dibuka di berbagai lokasi di Tondano.
Masyarakatpun sudah berbenah dengan dibukanya berbagai rumah kopi dan usaha kuliner lainnya di tengah kota, tempat-tempat wisata pun sudah mulai dibangun sesuai potensinya, salah satunya adalah Benteng Moraya.
Meskipun sudah mulai berbenah, dalam pandangan ML Denny Tewu, calon DPD RI 2019-2024 nomor urut 34 dapil Sulut, kedepan dibutuhkan pengembangan yang lebih kreatif dan inovatif untuk menjadikan Tondano sebagai ‘Kota kehidupan’.
“Di wilayah ini ada Sekolah Tinggi APDN, ada juga Universitas Manado (Unima) yang kalau saja namanya menjadi Universitas Minahasa (Unima) maka brandingnya bisa lebih kuat sebagai Universitasnya orang Minahasa,” ujar Denny Tewu, Kamis (22/11/2018)
Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini menceritakan, Tondano pernah distigmakan sebagai kota mati, hal ini karena rumor yang berkembang bahwa setelah jam 18.00 sore, kota itu menjadi sepi dan orang-orang seperti takut keluar rumah.
“Dulu pernah ada bioskop di tengah kota Tondano, saat ada pemeriksaan/razia dari pihak kepolisian didapatkan berbagai macam senjata tajam yang dibawa masyarakat dan hingga kini sayangnya belum ada bioskop lagi di Tondano yang menjadi Ibu Kota Minahasa Induk. Bahkan bank swasta pun sepertinya belum buka cabang, bisa saja stigma ‘Kota Mati’ masih menjadi pertimbangan bank-bank swasta membuka cabang di Ibukota kabupaten tersebut,” sambungnya.
Menurut Denny Tewu, sebenarnya banyak potensi yang ada di dalam Tondano antara lain, berbagai energi terbarukan, ada air terjun dari Danau Tondano, sumber angin yang melimpah di sekeliling pegunungan, dan sumber gas alam yang berlimpah. Belum lagi potensi industri pariwisata dengan keindahan alamnya, tanah yang subur sehingga berbagai tanaman bisa dikembangkan disana.
Kota-kota lainnya hasil pengembangan dari kabupaten Minahasa, sambung mantan Ketua Umum PDS ini pula, sekarang sudah berkembang menjadi Minahasa Utara (Minut), Minahasa Tenggara (Mitra), Minahasa Selatan (Minsel) dan terlihat kota-kota hasil pengembangan itu umumnya sudah cukup maju bila dibandingkan Kabupaten Minahasa Induk sendiri.
“Jadi, memang sebenarnya semua tergantung kepala daerah, mau dibawa kemana nasib daerahnya,” ucap Denny Tewu. Kita dukung dan doakan agar Kepemimpinan yang baru di bawah Bupati Pak Roy Roring dan Wakil Bupati Pak Robby Dondokambey, dapat membawa Minahasa Induk lebih maju lagi dengan mengoptimalkan berbagai sumberdaya yang ada, termasuk SDM yang hebat di Minahasa.
(***/PaulMoningka)