Amurang, BeritaManado — Warga Desa Sulu Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) saat ini sementara berjaga-jaga.
Hal ini dikarenakan aliran sungai Nimanga yang melewati desa tersebut semakin mengikis tanah yang menyebabkan desa ini terancam.
Kepada BeritaManado.com, Hukum Tua Desa Sulu, Drs Ronny Pangkey, pada Minggu (1/4/2018) mewakili masyarakat menyatakan keprihatinannya.
“Kondisi aliran sungai Nimanga yang melewati Desa Sulu saat ini sudah berubah. Hal ini menyebabkan tanah pemukiman menjadi longsor terkikis aliran air”, kata Ronny Pangkey.
Saat dikonfirmaskan kepada anggota DPRD Minsel, Boy Rumondor beberapa waktu lalu, dirinya menyampaikan bahwa sebaiknya Hukum Tua untuk berusaha meminta bantuan.
“Pemerintah Desa Sulu sebaiknya mencari bantuan dengan memasukkan proposal ke Dinas PU Provinsi”, tambah Boy Rumondor.
Karena menurutnya, seperti di Desa Lelema tempat tinggalnya sudah 3 tahun terakhir ini bisa mendapatkan bantuan Bronjong.
“Saya berharap usaha yang sama ini dapat juga dilakukan oleh desa-desa yang lain yang terkena dampak aliran sungai Nimanga”, pungkas Boy Rumondor.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Warga Desa Sulu Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) saat ini sementara berjaga-jaga.
Hal ini dikarenakan aliran sungai Nimanga yang melewati desa tersebut semakin mengikis tanah yang menyebabkan desa ini terancam.
Kepada BeritaManado.com, Hukum Tua Desa Sulu, Drs Ronny Pangkey, pada Minggu (1/4/2018) mewakili masyarakat menyatakan keprihatinannya.
“Kondisi aliran sungai Nimanga yang melewati Desa Sulu saat ini sudah berubah. Hal ini menyebabkan tanah pemukiman menjadi longsor terkikis aliran air”, kata Ronny Pangkey.
Saat dikonfirmaskan kepada anggota DPRD Minsel, Boy Rumondor beberapa waktu lalu, dirinya menyampaikan bahwa sebaiknya Hukum Tua untuk berusaha meminta bantuan.
“Pemerintah Desa Sulu sebaiknya mencari bantuan dengan memasukkan proposal ke Dinas PU Provinsi”, tambah Boy Rumondor.
Karena menurutnya, seperti di Desa Lelema tempat tinggalnya sudah 3 tahun terakhir ini bisa mendapatkan bantuan Bronjong.
“Saya berharap usaha yang sama ini dapat juga dilakukan oleh desa-desa yang lain yang terkena dampak aliran sungai Nimanga”, pungkas Boy Rumondor.
(TamuraWatung)