MANADO, BeritaManado.com — Adanya pemberitaan seorang interpreter atau penerjemah asal Indonesia diduga terpapar virus corona menjadi pembahasan serius Komisi IV DPRD Sulut bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata Sulut, Selasa (28/01/2020) siang ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Sebagaimana ditanyakan anggota Komisi IV DPRD Sulut Richard Sualang, sampai sejauh mana kondisi pasien yang dikabarkan terpapar virus corona pasca kadatangn dari Cina.
“Jadi kami mengimbau Dinkes untuk memberikan informasi ke masyarakat terkait perkembangan pasien dugaan terpapar virus corona karena sampai saat ini masyarakat masih bertanya-tanya dan akan sangat berpengaruh pada sektor lain seperti pariwisata dan ekonomi,” tegas Richard Sualang.
Menanggapi hal itu, Kadis Kesehatan Sulut dr Debby Kalalo menjelaskan, sampai saat ini pasien terduga terpapar virus corona masih dalam pengawasan.
“Sejauh ini statusnya masih dalam pengawasan karena masih manunggu hasil labolatorium. Awalnya enterprenuer ini mengeluh merasakan gejala dan sesuai SOP kami harus langsung melakukan tindakan,” ungkap Debby Kalalo.
Lebih lanjut diakui Debby Kalalo, ketersediaan alat untuk menetukan positif tidaknya pasien menjadi kendala yang dihadapi.
“Memang untuk laboratorium untuk mengetahui hasil hanya ada 1 di Indonesia yakni Laboratorium Biomedik dan Teknologi yang bersertifikasi WHO untuk membuat laboratorium itu juga membutuhkan dana ratusan miliar, makanya untuk hasilnya kami harus menunggu beberapa hari,” ungkap Kalalo.
(AnggawiryaMega)