Manado, BeritaManado.com — Gereja bagai bahtera di laut yang seram, tak pernah luput dari amukan ganasnya gelombang samudera serta badai menderu, tetapi gereja harus tetap mengarahkan haluannya ke pantai seberang menuju labuan tenang dan damai.
“Ini adalah realitas gereja ditengah derasnya arus tantangan zaman, persoalannya bagiamana umat Tuhan menyikapi perjalanan panjang yang sarat gumul,” kata Gbl. Tedius Kuemba Batasina, STh., saat memimpin Ibadah Syukur HUT ke-69 tahun KGPM sidang Anugerah Malalayang yang dirangkaikan dengan Pisah Sambut gembala, Sabtu (4/8/208).
Gbl. Tedius Batasina melanjutkan, belajar dari pembacaan Alkitab dalam Ulangan 31:1-8, membawa kita dalam perenungan bahwa proses pergantian pimpinan/pelayan bukan semata-mata penyegaran atau karena usia, tetapi ada rancangan Tuhan yang hebat.
Musa yang telah membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir, hanya bisa memandang dari jauh indahnya tanah perjanjian. Musa harus merelakan Yosua menggantikannya untuk membawa umat Israel masuk ke Kanaan, tanah perjanjian.
“Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, karena Tuhan sendiri yang akan menyertai dan menguatkan jemaat untuk terus berkarya ditengah realitas berjemaat, berbangsa dan bernegara. 69 tahun adalah moment yang strategis untuk mengoptimalkan potensi serta mengaktualisasikan komitmen Iman membangun jemaat dan membangun rumah Tuhan,” ujar Tedius Batasina.
Sementara itu, Ketua Umum PP KGPM Gbl. Fetricia Y. Aling, M.Th., berharap, Gbl. Vecky Mumu, M.Th., dan Gbl. Alexander Semuel Wongkar, STh, bisa memberikan yang terbaik bagi Tuhan lewat tugas dan tanggungjawab sebagai pelayan di sidang yang baru.
Gbl. Vecky Mumu sebelum pindah di KGPM sidang Anugerah Malalayang, melayani di KGPM sidang Imanuel Wuwuk, sedangkan Gbl. Alexander Wongkar akan menempati pelayanan baru di KGPM sidang Mesias Ranomuut.
(Jones Mamitoho)
Manado, BeritaManado.com — Gereja bagai bahtera di laut yang seram, tak pernah luput dari amukan ganasnya gelombang samudera serta badai menderu, tetapi gereja harus tetap mengarahkan haluannya ke pantai seberang menuju labuan tenang dan damai.
“Ini adalah realitas gereja ditengah derasnya arus tantangan zaman, persoalannya bagiamana umat Tuhan menyikapi perjalanan panjang yang sarat gumul,” kata Gbl. Tedius Kuemba Batasina, STh., saat memimpin Ibadah Syukur HUT ke-69 tahun KGPM sidang Anugerah Malalayang yang dirangkaikan dengan Pisah Sambut gembala, Sabtu (4/8/208).
Gbl. Tedius Batasina melanjutkan, belajar dari pembacaan Alkitab dalam Ulangan 31:1-8, membawa kita dalam perenungan bahwa proses pergantian pimpinan/pelayan bukan semata-mata penyegaran atau karena usia, tetapi ada rancangan Tuhan yang hebat.
Musa yang telah membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir, hanya bisa memandang dari jauh indahnya tanah perjanjian. Musa harus merelakan Yosua menggantikannya untuk membawa umat Israel masuk ke Kanaan, tanah perjanjian.
“Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, karena Tuhan sendiri yang akan menyertai dan menguatkan jemaat untuk terus berkarya ditengah realitas berjemaat, berbangsa dan bernegara. 69 tahun adalah moment yang strategis untuk mengoptimalkan potensi serta mengaktualisasikan komitmen Iman membangun jemaat dan membangun rumah Tuhan,” ujar Tedius Batasina.
Sementara itu, Ketua Umum PP KGPM Gbl. Fetricia Y. Aling, M.Th., berharap, Gbl. Vecky Mumu, M.Th., dan Gbl. Alexander Semuel Wongkar, STh, bisa memberikan yang terbaik bagi Tuhan lewat tugas dan tanggungjawab sebagai pelayan di sidang yang baru.
Gbl. Vecky Mumu sebelum pindah di KGPM sidang Anugerah Malalayang, melayani di KGPM sidang Imanuel Wuwuk, sedangkan Gbl. Alexander Wongkar akan menempati pelayanan baru di KGPM sidang Mesias Ranomuut.
(Jones Mamitoho)