Bitung, Beritamanado.com – Perbedaan pilihan politik dalam konstentan Pilkada menurut Gembala Tedius Kuemba Batasina adalah hal yang lumrah dan tidak perlu diperdebatkan.
Menurutnya, beda pilihan politik adalah hak setiap orang dan itu bagian dari sebuah demokrasi menjelang konstentan Pilkada Kota Bitung.
“Berbeda pilihan politik itu hal bisa dan sudah lumrah, tidak perlu diperdebatkan lagi. Apalagi sampai tidak saling bertegur sapa hanya karena berbeda pilihan politik, itu bukan berdemokrasi,” kata Tedius kepada sejumlah Wartawan, Kamis (09/07/2020).
Ketua Majelis Gembala KGPM ini juga mengingatkan soal keunikan masyarakat Kota Bitung yang menurutnya heterogen yang berarti campuran dari berbagai objek sosial masyarakat yang menyatu namun masih tetap hidup rukun.
“Kota Bitung adalah kota heterogen yang merupakan kota yang mempunyai keberagaman suku, budaya, ras dan agama. Artinya, kota ini milik semua suku, budaya, ras dan agama tapi sampai sekarang kantibmas tetap terjaga,” katanya.
Padahal menurutnya, kota heterogen sangat rentan dengan terjadinya gesekan dan setiap saat itu bisa terjadi, tapi kenyataannya masyarakat Kota Bitung mampu hidup rukun dan damai secara turun temurun.
“Dalam konteks Pilkada, itu harus dijaga jangan dilupakan, walaupun berbeda pilihan politik jangan rusak kebersamaan dan silaturahmi yang sudah mengakar secara turun temurun,” tegasnya.
Iapun bernostalgia soal indahnya kerukunan masyarakat Kota Bitung semasa kecil hingga dewasa yang menurutnya memiliki teman dari suku, budaya, ras dan agama berbeda-beda tapi tetap akur hingga kini.
“Para calon yang maju di Pilkada harus melihat itu. Tatanan berpolitik harus mengedapankan etika, moral dan martabat. Siapapun yang mencalonkan diri harus dibarengi dengan kapasitas merangkul semua tanpa membedakan,” katanya.
(abinenobm)