Bitung – Raut lelah terlihat jelas di guratan wajahnya, namun sirana saat dia tersenyum.
Ia mengaku semenjak bencana menimpa sejumlah wilayah di Kota Bitung, waktu istrahat ikut terenggus karena setiap hari dirinya turun langsung ke lokasi-lokasi bencana untuk bahu membahu membantu.
“Saya kurang tidur, tapi itu tak menjadi masalah. Karena saya lebih fokus untuk membantu penanganan pengungsi, terutama anak-anak di lokasi bencana,” kata Khouni Lomban Rawung ketika bercengkrama dengan sejumlah awak media di Media Center Penanganan Bencana Kota Bitung, Kamis (16/02/2017).
Ketua PMI Kota Bitung ini mengaku, dirinya bersama PKK dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak sementara fokus dalam pemulihan traumahilling para korban bencana.
“Kelelahan akan sirna saat melihat anak-anak di lokasi bencana tertawa, makanya setiap hari kami ajak mereka untuk bermain serta memberikan hadiah dengan harapan mereka kembali ceria dan melupakan bencana,” katanya.
Menurutnya, penanganan traumahilling sangat penting dilakukan pasca bencana, terutama anak-anak. Dan itu intens dilakukan PMI sehari setelah bencana dengan membuka Posko pengungsian.
“Saat ini penanganan traumahilling kita lakukan secara keroyokan dengan PKK dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta sejumlah relawan,” katanya.
Khouni sendiri berharap, upaya mengembalikan keceriaan anak-anak di lokasi pengungsian membuahkan hasil dan butuh topangan dari semua pihak secara berkesinambungan.
“Intinya, keceriaan anak-anak di lokasi bencana adalah penghapus kelelahan dan kurang istrahat,” katanya sambil tertawa.(abinenobm)
Bitung – Raut lelah terlihat jelas di guratan wajahnya, namun sirana saat dia tersenyum.
Ia mengaku semenjak bencana menimpa sejumlah wilayah di Kota Bitung, waktu istrahat ikut terenggus karena setiap hari dirinya turun langsung ke lokasi-lokasi bencana untuk bahu membahu membantu.
“Saya kurang tidur, tapi itu tak menjadi masalah. Karena saya lebih fokus untuk membantu penanganan pengungsi, terutama anak-anak di lokasi bencana,” kata Khouni Lomban Rawung ketika bercengkrama dengan sejumlah awak media di Media Center Penanganan Bencana Kota Bitung, Kamis (16/02/2017).
Ketua PMI Kota Bitung ini mengaku, dirinya bersama PKK dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak sementara fokus dalam pemulihan traumahilling para korban bencana.
“Kelelahan akan sirna saat melihat anak-anak di lokasi bencana tertawa, makanya setiap hari kami ajak mereka untuk bermain serta memberikan hadiah dengan harapan mereka kembali ceria dan melupakan bencana,” katanya.
Menurutnya, penanganan traumahilling sangat penting dilakukan pasca bencana, terutama anak-anak. Dan itu intens dilakukan PMI sehari setelah bencana dengan membuka Posko pengungsian.
“Saat ini penanganan traumahilling kita lakukan secara keroyokan dengan PKK dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta sejumlah relawan,” katanya.
Khouni sendiri berharap, upaya mengembalikan keceriaan anak-anak di lokasi pengungsian membuahkan hasil dan butuh topangan dari semua pihak secara berkesinambungan.
“Intinya, keceriaan anak-anak di lokasi bencana adalah penghapus kelelahan dan kurang istrahat,” katanya sambil tertawa.(abinenobm)