Jakarta, BeritaManado.com — Survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ) mengungkap efek usai debat Calon Presiden (capres) dalam Pilpres 2024, khusus wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran ternyata meningkat di DKI Jakarta.
Hasil survei LSJ mengungkap, Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas sebesar 35,8 persen.
Sementara capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Cak Imin dipilih oleh 33,5 persen responden.
Hasil itu turun jika dibandingkan dengan hasil survei pada Oktober 2023 yang cukup tinggi, yakni 43,4 persen.
Berdasarkan analisis peneliti LSJ, hasil survei tersebut tidak terlepas dari debat capres yang digelar pada Minggu (7/1/2024) lalu.
Bukan soal substansi yang menjadi sorotan, namun karena Anies dan Ganjar seperti kompak menyerang Prabowo untuk urusan personal saat debat capres tersebut.
LSJ menyebut bahwa sejumlah pemilih Anies kecewa dengan arogansinya selama debat, lantas memutuskan bermigrasi ke kubu Prabowo-Gibran.
Menariknya, Prabowo-Gibran juga disebut mendapatkan limpahan suara dari pendukung Ganjar-Mahfud yang turut bermigrasi.
“Pasangan nomor urut 02 ini juga memperoleh limpahan suara dari pendukung Ganjar-Mahfud yang kecewa terhadap idolanya,” demikian analisis peneliti LSJ dikutip Suara.com, Kamis (18/1/2024).
Pada hasil survei teranyar, Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 21,9 persen.
Sementara untuk responden yang memilih opsi Tidak Tahu hanya sekitar 8,8 persen.
Berikut sejumlah alasan mengapa responden lebih memilih Prabowo-Gibran ketimbang dua rivalnya:
- Prabowo sosok negarawan yang tegas 29,5 persen.
- Kinerja Prabowo dan Gibran sudah terbukti 21,4 persen.
- Gibran mewakili aspirasi kaum milenial dan Gen-Z 18,2 persen.
- Tertarik pada kepribadian Prabowo dan Gibran 13,6 persen.
- Lebih memahami aspirasi umat Islam daripada Anies 10,2 persen.
- Alasan-alasan lainnya 3,4 persen.
- Tidak tahu/tidak jawab 3,7 persen.
Adapun survei dilakukan mulai 8 hingga 15 Januari 2024 di 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif di Provinsi DKI Jakarta.
Sebanyak 880 responden dipilih untuk dijadikan sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.
Sementara margin of error survei ini kurang lebih 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(jenlywenur)