Manado — Kelurahan Tongkaina yang dikenal dengan julukan Surga Cinta Dari Utara ini terus berusaha meningkatkan kualitas destinasi wisata dan sumber daya manusia (SDM) agar benar benar siap menjadi kelurahan pariwisata.
Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan masyarakat agar memiliki berbagai kemampuan yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan, terutama bisa menyokong perekonomian warga.
Untuk maksud tersebut, pemerintah kelurahan Tongkaina melaksanakan Pelatihan Kerajinan Tangan selama dua hari di Kantor Lurah Tongkaina, Kecamatan Bunaken.
Kepada BeritaManado.com, Lurah Tongkaina, Leopard Tampi mengatakan, sejak Kamis (17/10/2019) hingga Jumat (18/10/2019), para warga Tongkaina mendapat pelatihan dari Henry Petra Johanis, pengrajin asli Tongkaina yang sudah berkiprah hingga ke mancanegara dan pengrajin bersertifikat Feky Lasut dibantu asisten Roy Sumarauw yang juga staf di Kelurahan Tongkaina.
“Hari pertama, pelatihannya membuat kerajinan dari batok kelapa dengan instruktur Pak Henry Petra Johanis. Hari kedua, pelatihan kerajinan tangan dari bambu cina oleh Pak Feky,” ujar Leopard.
Leopard Tampi pun menjelaskan, hal ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan bagi Tongkaina untuk menjadi kelurahan pariwisata, termasuk dukungan agar warga Tongkaina tidak gigit jari saat hal tersebut sudah terwujud.
“Maksudnya, jangan sampai masyarakat hanya bisa menyaksikan orang luar datang jualan produk dari luar di Tongkaina. Jadi pelatihan ini dilaksanakan agar masyarakat bisa menghasilkan kerajinan sendiri dari bahan alam yang ada di Tongkaina,” kata Leopard Tampi.
Hal ini diakui Leopard sudah menjadi proyek perubahan saat dirinya ikut Diklat Pim IV beberapa waktu lalu.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Leopard pun berharap, masyarakat bisa mandiri lewat pemberdayaan yang ada dan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama dari segi ekonomi karena tindaklanjut dari pelatihan ini pun akan segera dilaksanakan.
“Nanti kedepan kami akan lantik kelompok usaha kecil pengrajin bambu cina dan pengrajin tempurung kelapa. Kalau Tuhan berkenan, nanti akan ada pelatihan lanjutan,” pungkasnya.
(srisurya)