Bitung – Sisilawati (29) salah satu korban kebakaran di Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa atau kompleks Pasar Tua, Rabu (25/12/13) hanya bisa menangis menatap rumahnya yang tinggal puing-puing.
Kerah baju kaos putih yang ia kenakan sudah basah untuk menyeka air matanya. Ia bingung dan sendih karena tak bisa menyelamatkan satupun barang dari rumahnya dan hanya bisa lari panik bersama anaknya ketika api mulai menghampiri rumahnya.
“Saya hanya bisa menyelamatkan baju yang saya kenakan saat ini,” katanya sambil menagis memeluk anaknya.
Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai pejual nasi goreng di Pasar Tua ini mengaku kaget begitu melihat api mulai membesar mengarah ke rumah yang ditinggalinya beberapa tahun ini. “Saya baru bangun tidur dan sementara duduk didepan rumah menunggu anak saya yang siap-siap diantar mengaji,” katanya.
Tiba-tiba dirinya dikagetkan dengan terikan mengatakan ada keakaran dan orang-orang berlarian. “Saya kaget dan langsung berdiri dan saya lihat api dan asap begitu besar mulai mendekat ke rumah,” katanya.
Ia langsung menggendong anaknya dan langsung lari menyelamatkan diri tanpa berpikir untuk mengambil barang-barang lain. “Saya ketakutan dan panik melihat api yang begitu besar mulai mendekat,” katanya.
Beruntung, dirinya masih bisa selamat bersama anaknya kendati saat ini hanya memiliki baju dibadan. “Majikan saya siap menampung di rumahnya di depan Bimoli,” katanya.
Sementara itu, kebakaran di Kompleks Pasar Tua ini menghanguskan puluhan rumah hanya dalam hitungan dua jam. Diperkirakan ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal akibat amukan si jago merah yang menghanguskan puluhan rumah warga.(abinenobm)