Manado – Melonjaknya jumlah kendaraan bermotor di Pulau Siau yang merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sitaro ternyata belum mampu diimbangi dengan persediaan fasilitas penyaluran bahan bakar minyak yakni Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus bensin dan solar.
Implikasi dari belum adanya SPBU membuat harga eceran bahan bakar minyak (BBM) terutama bensin terbilang cukup tinggi. Dari pantauan yang dilakukan,harga eceran bensin saat ini berada di kisaran 10.000 ribu hingga 13.000 ribu rupiah atau naik sekitar 70 – 100 persen dari harga normal yang ada di SPBU.
Hal ini sangat memprihatinkan karena memberikan efek pada tingginya harga barang yang ada di Pulau Siau.
“Harga barang di Siau cukup tinggi karena alasan ongkos pengiriman barang ditambah dengan transport lokal yang sangat tinggi dikarenakan harga BBM,” keluh sejumlah ibu yang dijumpai di sekitar wilayah Pasar Ulu Siau.
Informasi diterima BeritaManado.com, di Siau sendiri hanya memiliki satu Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS). Hal ini dirasa belum cukup karena kuota BBM di APMS sendiri tidak bisa menutupi semua kebutuhan BBM di wilayah Siau, belum lagi sering muncul dugaan adanya ‘penjualan’ Delivery Order (DO) oleh oknum karyawan APMS sehingga penyaluran BBM tidak mencapai tujuan.
Aparat pemerintah daerah Sitaro sebenarnya telah terlibat aktif dalam mekanisme penyaluran namun kinerja pemerintah daerah melalui bagian perekonomian Setda Kabupaten Sitaro belum terlihat maksimal. (Kiki/editJerry)