Manado – Seminar Nasional yang digelar Pusat Studi Otak dan Perilaku Sosial Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sabtu (13/9/2014) resmi dimulai. Terlihat hampir sekitar ratusan peserta memadati lantai 5 kantor Bank Sulut.
Seminar dengan tema “Criminal Minds and Corruption” dihadiri Gubernur Sulut, SH Sarundajang, Wakil Ketua KPK, Bambang Wijayanto, Hamdi Muluk, dan di moderatori Dr. Taufiq Pasiak. Saat menyampaikan sambutan, Rektor Unsrat Manado, Dr. Ellen Kumaat menyebutkan perlunya Seminar ini dilaksanakan.
“Seminar ini bermaksud melahirkan solusi bagaimana kita menanggulangi kejahatan sosial atau kejahatan kemanusiaan di Negara Indonesia ini. Memang diakui, upaya penanggulangan masalah sangat beragam, situasi yang ada dan situasi yang seharusnya ikut mempengaruhi timbulnya kejahatan,” ujar Ellen.
Lanjut dikatakan Rektor Unsrat Manado ini pembangunan sosial yang sifatnya sistematik perlu dijalankan juga secara konsisten. Menurutnya juga kejahatan terlahir karena banyak faktor yang harus diamputasi penularannya.
“Pembangunan sosial yang terencana dan dirancang untuk dinamika proses ekonomi. Proses perubahan harus berjalan sesuai rencana, jika tidak maka terlahirlah permasalah ditengah masyarakat. Begitupun, kejahatan terlahir bukan karena kemiskinan, melainkan juga karena orientasi manusia untuk menjadi kaya raya. Selain itu, kejahatan sosial sudah berubah menjadi suatu kejahatan kemanusiaa,” tutur Kumaat menutup.
Sementara itu, dalam menyampaikan padangannya, Bambang Wijayanto mengatakan perlunya keterlibatan rakyat dalam mengantisipasi tindakan korupsi. Menurutnya menuntaskan korupsi dibutuhkan pengetahuan.
”Gerakan anti korupsi harus menjadi gerakan sosial, dengan begitu kemunculan korupsi dapat dihindari. Begitu juga pembiasaan buruk yang muncul dari privat ikut memberikan pengaruh pada perilaku korupsi di Indonesia hari ini, menuntaskan koroupsi memang membutuhkan ilmu atau pengetahuan. Kita harus tau peta korupsi, dimana areal rawan korupsi harus kita ketahua,” kata Bambang.
Untuk diketahui, saat berita ini diterbitkan Seminar Nasional ini masih sementara berlangsung. Diantaranya yang ikut hadir, Direktur Utama Bank Sulut, Eka Viora, para dosen se-Sulawesi Utara, anggota DPRD, budayawan, dan para tokoh masyarakat. (Amasmahmud)
Manado – Seminar Nasional yang digelar Pusat Studi Otak dan Perilaku Sosial Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sabtu (13/9/2014) resmi dimulai. Terlihat hampir sekitar ratusan peserta memadati lantai 5 kantor Bank Sulut.
Seminar dengan tema “Criminal Minds and Corruption” dihadiri Gubernur Sulut, SH Sarundajang, Wakil Ketua KPK, Bambang Wijayanto, Hamdi Muluk, dan di moderatori Dr. Taufiq Pasiak. Saat menyampaikan sambutan, Rektor Unsrat Manado, Dr. Ellen Kumaat menyebutkan perlunya Seminar ini dilaksanakan.
“Seminar ini bermaksud melahirkan solusi bagaimana kita menanggulangi kejahatan sosial atau kejahatan kemanusiaan di Negara Indonesia ini. Memang diakui, upaya penanggulangan masalah sangat beragam, situasi yang ada dan situasi yang seharusnya ikut mempengaruhi timbulnya kejahatan,” ujar Ellen.
Lanjut dikatakan Rektor Unsrat Manado ini pembangunan sosial yang sifatnya sistematik perlu dijalankan juga secara konsisten. Menurutnya juga kejahatan terlahir karena banyak faktor yang harus diamputasi penularannya.
“Pembangunan sosial yang terencana dan dirancang untuk dinamika proses ekonomi. Proses perubahan harus berjalan sesuai rencana, jika tidak maka terlahirlah permasalah ditengah masyarakat. Begitupun, kejahatan terlahir bukan karena kemiskinan, melainkan juga karena orientasi manusia untuk menjadi kaya raya. Selain itu, kejahatan sosial sudah berubah menjadi suatu kejahatan kemanusiaa,” tutur Kumaat menutup.
Sementara itu, dalam menyampaikan padangannya, Bambang Wijayanto mengatakan perlunya keterlibatan rakyat dalam mengantisipasi tindakan korupsi. Menurutnya menuntaskan korupsi dibutuhkan pengetahuan.
”Gerakan anti korupsi harus menjadi gerakan sosial, dengan begitu kemunculan korupsi dapat dihindari. Begitu juga pembiasaan buruk yang muncul dari privat ikut memberikan pengaruh pada perilaku korupsi di Indonesia hari ini, menuntaskan koroupsi memang membutuhkan ilmu atau pengetahuan. Kita harus tau peta korupsi, dimana areal rawan korupsi harus kita ketahua,” kata Bambang.
Untuk diketahui, saat berita ini diterbitkan Seminar Nasional ini masih sementara berlangsung. Diantaranya yang ikut hadir, Direktur Utama Bank Sulut, Eka Viora, para dosen se-Sulawesi Utara, anggota DPRD, budayawan, dan para tokoh masyarakat. (Amasmahmud)