Minut, BeritaManado.com – Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang terdiri dari pegunungan, perbukitan, pantai dan dialiri banyak sungai, memungkinkan terjadinya potensi bencana antara lain gempa bumi berpotensi tsunami, banjir, tanah longsor.
Kondisi ini menjadi perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia sehingga melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut, membentuk Sekolah Sungai di Desa Sarawet Kecamatan Likupang Timur.
Sabtu (4/11/2017) dilaksanakan apel siaga relawan dan bersih-bersih sungai lewat Gerakan Nasional Pengurangan Resiko Bencana, dan dihadiri langsung Direktur Logistik BNPB RI Prasinta Dewi MA.
“Kita tahu bahwa salah satu ancaman di Minut adalah banjir, jadi kami ke sini mengharapkan peran dari masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah untuk terlibat dalam pengurangan resiko bencana,” ujar Prasinta Dewi.
Lanjut Prasinta Dewi, Gerakan Nasional Pengurangan Resiko Bencana dilakukan di sungai, dikarenakan sungai merupakan sumber kehidupan dari makluk hidup.
“Masyarakat harus dilibatkan secara penuh dalam proses pengelolaan lingkungan. Kami juga sudah melatih sejumlah kader sekolah sungai sebagai penggerak di daerah masing-masing seperti di Minut untuk melatih masyarakat menjaga sungai, minimal bisa mengurangi resiko bencana,” kata Prasinta Dewi seraya mengharapkan dunia usaha bisa membantu melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Apel siaga tersebut turut dihadiri Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan, Kapolres Minut AKBP Alfaris Pattiwael SIK MH, Sekda Minut Ir Jemmy Kuhu MA, anggota DPRD Minut Sarhan Antili, Asisten I Drs Rivino Dondokambey, Kepala BPBD Minut Forsman Dandels SSos, Camat Liktim Donny Rondonuwu, Hukum Tua Desa Sarawet Arnold Makarau, kepala perangkat daerah, tim SAR dan masyarakat setempat.
Terhadap kunjungan Direktur Logistik BNPB RI Prasinta Dewi, Bupati Vonnie Anneke Panambunan berterima kasih dan bangga kepada BNPB sudah menunjukkan perhatian di Kabupaten Minut.
“Terima kasih atas perhatian BNPB yang begitu besar untuk Minahasa Utara. Memang daerah ini rawan dengan bencana, namun kita harus mencegahnya dengan tidak membuang sampah di sungai, tidak membakar hutan dan tidak menebang pohon sembarangan,” pesan Panambunan.
Kepala BPBD Minut Forsman Dandels SSos didampingi Sekretaris Petrus Macarau menjelaskan, tujuan pelaksanaan sekolah sungai untuk mewujudkan komunitas yang mampu mengelolah dan mengurangi resiko bencana dan meningkatkan kualitas hidup.
“Semoga masyarajat Desa Sarawet bisa menjadi contoh bagi warga desa lainnya untuk siaga terhadap bencana,” harap Dandels.
Pada kesempatan itu dilakukan penyerahan bantuan bagi korban bencana serta penanaman pohon oleh Bupati Minut bersama Direktur Logistik BNPB RI dan Forkopimda Minut.
Ditampilkan juga atraksi alat musik biak, aksi relawan bersih-bersih sungai, serta simulasi penanggulangan bencana oleh BNPB, BPBD dan SAR.
(FindaMuhtar)
Minut, BeritaManado.com – Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang terdiri dari pegunungan, perbukitan, pantai dan dialiri banyak sungai, memungkinkan terjadinya potensi bencana antara lain gempa bumi berpotensi tsunami, banjir, tanah longsor.
Kondisi ini menjadi perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia sehingga melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut, membentuk Sekolah Sungai di Desa Sarawet Kecamatan Likupang Timur.
Sabtu (4/11/2017) dilaksanakan apel siaga relawan dan bersih-bersih sungai lewat Gerakan Nasional Pengurangan Resiko Bencana, dan dihadiri langsung Direktur Logistik BNPB RI Prasinta Dewi MA.
“Kita tahu bahwa salah satu ancaman di Minut adalah banjir, jadi kami ke sini mengharapkan peran dari masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah untuk terlibat dalam pengurangan resiko bencana,” ujar Prasinta Dewi.
Lanjut Prasinta Dewi, Gerakan Nasional Pengurangan Resiko Bencana dilakukan di sungai, dikarenakan sungai merupakan sumber kehidupan dari makluk hidup.
“Masyarakat harus dilibatkan secara penuh dalam proses pengelolaan lingkungan. Kami juga sudah melatih sejumlah kader sekolah sungai sebagai penggerak di daerah masing-masing seperti di Minut untuk melatih masyarakat menjaga sungai, minimal bisa mengurangi resiko bencana,” kata Prasinta Dewi seraya mengharapkan dunia usaha bisa membantu melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Apel siaga tersebut turut dihadiri Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan, Kapolres Minut AKBP Alfaris Pattiwael SIK MH, Sekda Minut Ir Jemmy Kuhu MA, anggota DPRD Minut Sarhan Antili, Asisten I Drs Rivino Dondokambey, Kepala BPBD Minut Forsman Dandels SSos, Camat Liktim Donny Rondonuwu, Hukum Tua Desa Sarawet Arnold Makarau, kepala perangkat daerah, tim SAR dan masyarakat setempat.
Terhadap kunjungan Direktur Logistik BNPB RI Prasinta Dewi, Bupati Vonnie Anneke Panambunan berterima kasih dan bangga kepada BNPB sudah menunjukkan perhatian di Kabupaten Minut.
“Terima kasih atas perhatian BNPB yang begitu besar untuk Minahasa Utara. Memang daerah ini rawan dengan bencana, namun kita harus mencegahnya dengan tidak membuang sampah di sungai, tidak membakar hutan dan tidak menebang pohon sembarangan,” pesan Panambunan.
Kepala BPBD Minut Forsman Dandels SSos didampingi Sekretaris Petrus Macarau menjelaskan, tujuan pelaksanaan sekolah sungai untuk mewujudkan komunitas yang mampu mengelolah dan mengurangi resiko bencana dan meningkatkan kualitas hidup.
“Semoga masyarajat Desa Sarawet bisa menjadi contoh bagi warga desa lainnya untuk siaga terhadap bencana,” harap Dandels.
Pada kesempatan itu dilakukan penyerahan bantuan bagi korban bencana serta penanaman pohon oleh Bupati Minut bersama Direktur Logistik BNPB RI dan Forkopimda Minut.
Ditampilkan juga atraksi alat musik biak, aksi relawan bersih-bersih sungai, serta simulasi penanggulangan bencana oleh BNPB, BPBD dan SAR.
(FindaMuhtar)