Airmadidi – SD Inpres Talise adalah salah satu sekolah tua di Kabupaten Minut, yang berdiri sejak tahun 1976. Pun merupakan satu-satunya SD di Pulau Talise. Tahun ke tahun berjalan, seiring bertambahnya jumlah masyarakat setempat, maka SD Inpres Talise juga semakin hari semakin dipadati para murid.
Hanya saja, pertambahan siswa tadi tak mampu diiringi perbaikan infrastruktur dan kelengkapan fasilitas belajar. Menurut Kepala Sekolah, Akson Dalending AMAPd, sejauh ini cukup besar bantuan Pemkab Minut bagi perkembangan pendidikan yang diplot melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Hanya saja, saya berharap untuk tahun 2015 nanti, SD Inpres Talise masih boleh mendapat bantuan dari Kemendiknas lewat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minut untuk pembangunan pagar yang membatasi kompleks sekolah dengan pemukiman warga, juga ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan sarana elektronik berupa komputer,” harapnya.
Sampai hari ini, lanjut Dalending, SD Inpres Talise memiliki 9 tenaga guru, yaitu 6 guru PNS, dan 3 tenaga honorer. (finda)
Airmadidi – SD Inpres Talise adalah salah satu sekolah tua di Kabupaten Minut, yang berdiri sejak tahun 1976. Pun merupakan satu-satunya SD di Pulau Talise. Tahun ke tahun berjalan, seiring bertambahnya jumlah masyarakat setempat, maka SD Inpres Talise juga semakin hari semakin dipadati para murid.
Hanya saja, pertambahan siswa tadi tak mampu diiringi perbaikan infrastruktur dan kelengkapan fasilitas belajar. Menurut Kepala Sekolah, Akson Dalending AMAPd, sejauh ini cukup besar bantuan Pemkab Minut bagi perkembangan pendidikan yang diplot melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Hanya saja, saya berharap untuk tahun 2015 nanti, SD Inpres Talise masih boleh mendapat bantuan dari Kemendiknas lewat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minut untuk pembangunan pagar yang membatasi kompleks sekolah dengan pemukiman warga, juga ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan sarana elektronik berupa komputer,” harapnya.
Sampai hari ini, lanjut Dalending, SD Inpres Talise memiliki 9 tenaga guru, yaitu 6 guru PNS, dan 3 tenaga honorer. (finda)