Amurang—Tak bisa dipungkiri, kalau tahun 2013 disebut tahun politik. Bahkan, tahun 2013, masyarakat akan diperhadapkan dengan tahun tersebut. Kenapa, karena sudah menjadi trend. Bahwa, tahun 2013 akan banyak warga yang melakukan sosialisasi dalam rangka mendapatkan simpati warga masyarakat.
‘’Kita bisa lihat, dua kali Pilcaleg banyak anggota DPRD yang kurang faham dengan tanggungjawabnya. Pengalaman dua kali sebagai anggota legislatif, banyak yang tidak mengerti. Alasannya, karena hanya ingin mendapatkan kedudukan saja. Padahal, semuanya salah,’’ kata Drs Roby Sangkoy, MPd, anggota DPRD Minsel dari Partai Golkar.
Sangkoy juga menjelaskan, untuk yang ketiga kalinya diharapkan masyarakat jangan terjebak dengan janji-janji politik. Kenapa saya katakan demikian, sebab untuk memperjuangkan hak warga pun tak bisa. Kenapa pula, warga harus memilih mereka.
‘’Yang pada akhirnya, karena tak bisa memperjuangkan hak-hak rakyat. Maka, sudah dipilih, tetap saja tak bisa diharapkan. Dengan demikian, warga pun harus menelan pil pahit,’’ tegas Ketua Komisi III DPRD Minsel ini.
Lanjut kata mantan Sekretaris Fraksi PG DPRD Minsel ini, kedepan tidak ada lagi kalimat yang keluar dari masyarakat bahwa anggota DPRD hasil produk 2014 yang menurut masyarakat tidak mampu. Maksudnya, tidak mampu memperjuangkan aspirasi warga.
‘’Kalau demikian itu terjadi, yang salah adalah warga masyarakat. Sehingga agar kondisi tidak terjadi. Maka pilihlah wakil-wakil rakyat yang mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena tugas utama wakil rakyat adalah menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi,’’ sebut Wakil Ketua DPD II PG Minsel.
Ditambahkannya, nah bagaimana bisa menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan aspirasi. ‘’Bicara atau ngomong saja tak bisa. Apa yang akan diperjuangkannya,’’ pungkasnya. (and)
Amurang—Tak bisa dipungkiri, kalau tahun 2013 disebut tahun politik. Bahkan, tahun 2013, masyarakat akan diperhadapkan dengan tahun tersebut. Kenapa, karena sudah menjadi trend. Bahwa, tahun 2013 akan banyak warga yang melakukan sosialisasi dalam rangka mendapatkan simpati warga masyarakat.
‘’Kita bisa lihat, dua kali Pilcaleg banyak anggota DPRD yang kurang faham dengan tanggungjawabnya. Pengalaman dua kali sebagai anggota legislatif, banyak yang tidak mengerti. Alasannya, karena hanya ingin mendapatkan kedudukan saja. Padahal, semuanya salah,’’ kata Drs Roby Sangkoy, MPd, anggota DPRD Minsel dari Partai Golkar.
Sangkoy juga menjelaskan, untuk yang ketiga kalinya diharapkan masyarakat jangan terjebak dengan janji-janji politik. Kenapa saya katakan demikian, sebab untuk memperjuangkan hak warga pun tak bisa. Kenapa pula, warga harus memilih mereka.
‘’Yang pada akhirnya, karena tak bisa memperjuangkan hak-hak rakyat. Maka, sudah dipilih, tetap saja tak bisa diharapkan. Dengan demikian, warga pun harus menelan pil pahit,’’ tegas Ketua Komisi III DPRD Minsel ini.
Lanjut kata mantan Sekretaris Fraksi PG DPRD Minsel ini, kedepan tidak ada lagi kalimat yang keluar dari masyarakat bahwa anggota DPRD hasil produk 2014 yang menurut masyarakat tidak mampu. Maksudnya, tidak mampu memperjuangkan aspirasi warga.
‘’Kalau demikian itu terjadi, yang salah adalah warga masyarakat. Sehingga agar kondisi tidak terjadi. Maka pilihlah wakil-wakil rakyat yang mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena tugas utama wakil rakyat adalah menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi,’’ sebut Wakil Ketua DPD II PG Minsel.
Ditambahkannya, nah bagaimana bisa menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan aspirasi. ‘’Bicara atau ngomong saja tak bisa. Apa yang akan diperjuangkannya,’’ pungkasnya. (and)