Tahuna – Pemkab Sangihe diminta harus memprioritaskan program pembudidayaan perikanan jika masih ingin produk perikanan laut kedepan stabil. Bahkan program budidaya tersebut wajib dilakukan jika melihat belakangan ini marak berbagai jenis ikan yang didatangkan dari Manado. Demikian ditegaskan Sekretaris Lembaga Pemberdayaan dan Pengawasan Pembangunan Sulut, (LP3S) Cabang Sangihe, Victor Layuk.
Ia melihat selama ini Pemkab Sangihe tergolong lemah dari sisi pembudidayaan ikan laut, termasuk dukungan pemkab terhadap pihak swasta yang pernah mengembangkan budidaya ikan di pulau Kahakitang beberapa tahun silam.
”Dari pantauan kami, kegiatan budidaya ikan laut di Sangihe masih minim, hingga tak heran stok ikan laut Sangihe kini semakin terancam, lebih khusus ikan karang. Pemkab juga kurang memberi support ketika ada pihak swasta
yang hendak mengelola bisnis budidaya ikan,” tegas Layuk.
Dirinya juga meminta instansi teknis peka terhadap kepentingan nelayan kecil, seperti kebutuhan ponton mini untuk nelayan ikan tude dan malalugis.
”Padahal kami pernah mendengar pak Bupati Makagansa pernah menyentil soal ponton mini itu waktu beliau berpidato menjelang pilkada Sangihe lalu, namun sayangnya setelah terpilih menjadi Bupati, program tersebut tak pernah direalisasikan,” ungkap Layuk.
Kadis Kelautan dan Perikanan Felix gaghaube ketika di hubungi menyatakan banyak program yang sudah diberikan kepada masyarakat, termasuk budi daya ikan, air tawar maupun air laut, meski demikian diakui Gaghaube masih ada
kendala ketika program yang sudah diberikan, banyak masyarakat tidak dapat mengembangkan secara maksimal, hanya ada beberapa kelompok Nelayan yang dapat meningkatkan usaha budi daya ikan.
”Memang sudah cukup bayank yang sudah diberikan kepada masyarakat khususnya Budi daya ikan, namun dilapangan benayak yang tidak berhasil, namun kedepan akan memperkuat dipenyuluhan, agar masyarakat nelayan lebih bergairan mengembangkan budi daya ikan,” kata Gaghaube.(gun)
Tahuna – Pemkab Sangihe diminta harus memprioritaskan program pembudidayaan perikanan jika masih ingin produk perikanan laut kedepan stabil. Bahkan program budidaya tersebut wajib dilakukan jika melihat belakangan ini marak berbagai jenis ikan yang didatangkan dari Manado. Demikian ditegaskan Sekretaris Lembaga Pemberdayaan dan Pengawasan Pembangunan Sulut, (LP3S) Cabang Sangihe, Victor Layuk.
Ia melihat selama ini Pemkab Sangihe tergolong lemah dari sisi pembudidayaan ikan laut, termasuk dukungan pemkab terhadap pihak swasta yang pernah mengembangkan budidaya ikan di pulau Kahakitang beberapa tahun silam.
”Dari pantauan kami, kegiatan budidaya ikan laut di Sangihe masih minim, hingga tak heran stok ikan laut Sangihe kini semakin terancam, lebih khusus ikan karang. Pemkab juga kurang memberi support ketika ada pihak swasta
yang hendak mengelola bisnis budidaya ikan,” tegas Layuk.
Dirinya juga meminta instansi teknis peka terhadap kepentingan nelayan kecil, seperti kebutuhan ponton mini untuk nelayan ikan tude dan malalugis.
”Padahal kami pernah mendengar pak Bupati Makagansa pernah menyentil soal ponton mini itu waktu beliau berpidato menjelang pilkada Sangihe lalu, namun sayangnya setelah terpilih menjadi Bupati, program tersebut tak pernah direalisasikan,” ungkap Layuk.
Kadis Kelautan dan Perikanan Felix gaghaube ketika di hubungi menyatakan banyak program yang sudah diberikan kepada masyarakat, termasuk budi daya ikan, air tawar maupun air laut, meski demikian diakui Gaghaube masih ada
kendala ketika program yang sudah diberikan, banyak masyarakat tidak dapat mengembangkan secara maksimal, hanya ada beberapa kelompok Nelayan yang dapat meningkatkan usaha budi daya ikan.
”Memang sudah cukup bayank yang sudah diberikan kepada masyarakat khususnya Budi daya ikan, namun dilapangan benayak yang tidak berhasil, namun kedepan akan memperkuat dipenyuluhan, agar masyarakat nelayan lebih bergairan mengembangkan budi daya ikan,” kata Gaghaube.(gun)