Amurang—Pasca pameran promosi pembangunan dalam rangka Hari Jadi ke-10 Minahasa Selatan. Pondok Teguh Bersinar-Amurang pun terlihat kotor. Bahkan, bau busuk menyengat hidung baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan roda dua dan empat.
‘’Ya, setelah selesai tanggal 1 Februari 2013, sampah di Pondok Teguh Bersinar tetap bau busuk. Menariknya, hampir semua ruangan hingga halamannya kotor. Dimana-mana terlihat sampah berkeliaran,’’ ujar Johny Lampah, warga Kilometer Tiga Kecamatan Amurang.
Lanjut Lampah, seharusnya setelah selesai pameran promosi. Pasar tersebut harus dibersihkan segera. Tetapi, semuanya tidak dilakukan. Nah, kami juga mempertanyakan kinerja kepala SKPD yang langsung membiarkannya.
‘’Benar, setelah dibongkar semua stand-stand para kepala SKPD langsung tumingkas. Padahal, mereka mengawasi semua stand yang ada. Akan tetapi, semuanya tidak berjalan dengan baik. Kemudian, siapa yang bertanggungjawab dengan sampah,’’ pungkasnya. (and)
Amurang—Pasca pameran promosi pembangunan dalam rangka Hari Jadi ke-10 Minahasa Selatan. Pondok Teguh Bersinar-Amurang pun terlihat kotor. Bahkan, bau busuk menyengat hidung baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan roda dua dan empat.
‘’Ya, setelah selesai tanggal 1 Februari 2013, sampah di Pondok Teguh Bersinar tetap bau busuk. Menariknya, hampir semua ruangan hingga halamannya kotor. Dimana-mana terlihat sampah berkeliaran,’’ ujar Johny Lampah, warga Kilometer Tiga Kecamatan Amurang.
Lanjut Lampah, seharusnya setelah selesai pameran promosi. Pasar tersebut harus dibersihkan segera. Tetapi, semuanya tidak dilakukan. Nah, kami juga mempertanyakan kinerja kepala SKPD yang langsung membiarkannya.
‘’Benar, setelah dibongkar semua stand-stand para kepala SKPD langsung tumingkas. Padahal, mereka mengawasi semua stand yang ada. Akan tetapi, semuanya tidak berjalan dengan baik. Kemudian, siapa yang bertanggungjawab dengan sampah,’’ pungkasnya. (and)