Boltim, Beritamanado.com — Ketiadaan nomor bangunan rumqh di kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), sepertinya menjadi perhatian serius Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Hendra Tangel.
Menurutnya, sejak Bolaang Mongondow Timur berdiri menjadi sebuah daerah otonom baru, rumah dan bangunan belum pernah diberi nomor atau kode.
Padahal, di era perkembangan teknologi dan digital yang semakin pesat kemajuannya, nomor rumah menjadi sangat penting.
Salah satunya, berguna untuk menghitung populasi penduduk.
“Sekarang boleh di tanya, berapa jumlah unit bangunan yang ada di Bolaang Mongondow Timur? Kan tidak ada data real. Belum dalam skop (lingkup) desa, belum lagi di tiap dusun,” ujar Hendra Tangel, Rabu (1/3/2023).
Hendra menjelaskan, memiliki nomor rumah banyak keuntungannya.
Contoh kecil, kata dia, cepat dalam menemukan alamat yang dicari.
Menyikapi tren saat ini, perilaku baru masyarakat yang senang berbelanja secara online melalui internet.
Menurutnya, hal ini sering kali membuat bingung, bahkan mempersulit para kurir pengantar paket atau pembawa kiriman barang untuk menemukan alamat tempat tinggal warga.
“Jadi, jangan menilai hanya terbuat dari plat esernya (papan nomor rumah), tapi isi di dalamnya itu yang penting. Kemudian, disisi lain, untuk penilaian SDGS dan Indeks Desa Membangun, salah satunya itu yang akan dinilai,” jelasnya.
Hendra pun mengatakan, pihaknya telah mendorong seluruh pemerintah desa, untuk memprioritaskan program penomoran rumah dan bangunan di tiap wilayahnya masing-masing agar selesai pada 2023 ini.
Tak hanya itu, Ia juga mengingatkan pemerintah desa agar memperhatikan kualitas pekerjaan yang ditawarkan oleh penyedia atau perusahaan yang nantinya akan mengadakan dan melakukan pemasangan nomor bangunan rumah.
“Program penomoran ini tidak hanya rumah, tetapi juga termasuk bangunan-bangunan lainnya seperti rumah ibadah, kantor desa dan sekolah,” kata Hendra.
“Kemudian, untuk spesifikasi yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus dilihat, seminimal harus ada jaminan dalam lima tahun ke depan, belum luntur,” tambahnya.
(Abdul Agus Heydemans)