Tondano — Masyarakat diminta untuk tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan saat beraktifitas diluar rumah.
Hal ini disampaikan Bupati Minahasa Dr Ir Royke Octavian Roring MSi, saat memimpin kegiatan Apel Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Termasuk COVID-19.
Kegiatan dirangkaikan dengan Kesiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah dan Hari Raya Ketupat Tahun 2021, di Taman God Bless Minahasa Lapangan Dr Sam Ratulangi Tondano, Jumat (30/4/2021).
Royke Octavian Roring (ROR) menyampaikan bila urusan COVID-19 di Minahasa belum selesai.
Untuk itu, Royke Roring meminta Camat, Hukum Tua, Lurah dan semua tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, agar tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan.
“Kasus terkonfirmasi positif yang sekarang dirawat di RSUD Sam Ratulangi Tondano saat ini menjadi 10 orang. Ini naik cukup signifikan dari sebelumnya yang pernah tinggal satu orang bahkan sempat nol sama sekali. Saya minta kepada kita semua agar jangan lalai dan mengabaikan protokol kesehatan,” kata Royke Roring, didampingi Wakil Bupati Robby Dondokambey SSi.
Camat hingga Hukum Tua dan Lurah, yang merupakan ujung tombak pemerintahan di tingkat bawah agar tegas dalam melakukan penindakan di lapangan, dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
“Saya minta semua Camat dan yang terkait, berkoordinasi dengan Kapolsek dan Koramil, intens melakukan operasi yustisi di masyarakat, guna penegakan protokol kesehatan. Jangan sampai gelombang kedua penyebaran COVID-19 terjadi di Minahasa, seperti yang sudah terjadi di beberapa negara,” ujarnya.
Roring menyinggung bahwa tahun ini adalah tahun pemulihan bagi bangsa Indonesia, termasuk didalamnya Kabupaten Minahasa, dari keterpurukan ekonomi dan kesehatan karena dilanda pandemi COVID-19.
Pemerintah Pusat sampai ke daerah memprioritaskan percepatan recoveri kesehatan, recoveri ekonomi, penekanan tentang sosialisasi protokol kesehatan secara continue dan program vaksinasi berjalan dengan baik dan sasaran yang jelas.
“Tugas kita bersama adalah, mengelolah kedua-duanya, baik itu pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi dengan tidak mengesampingkan salah satu dari itu, yang akibatnya kenaikan kasus COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi tertekan turun, begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, selagi pencegahan penyebaran COVID-19 harus menjadi prioritas, penanganan pasien harus dilakukan secara konsisten dan pembukaan sektor perekonomian dilakukan secara bertahap dengan cara yang tepat, agar dampak ekonominya bisa kita kendalikan dengan baik,” ujar ROR.
(***/ferdinandranti)