Rituel Cembeng di Amurang dalam bentuk pembakaran kertas China. Usai pembakaran, dilanjutkan dengan perampasan. (foto beritamanado/and)
Buyungon—Prosesi ritual Cembeng atau Cumbeng di Amurang, Rabu (4/4) berjalan aman. Acara dimulai pukul 11.00 Wita dengan doa-doa yang disampaikan para Touke-touke sekaligus panitia. Dalam doa, diikuti umat Konghucu yang ada di Amurang dan Sulawesi Utara.
Dewan Rohaniawan Liem Giok Mey, kepada beritamanado usai prosesi menyebut, Cembeng atau biasa disebut Cumbeng dilaksanakan setiap tanggal 4 April ditahun berjalan. ‘’Untuk doa-doa dikhususkan bagi umat Konghucu saja. Tetapi, untuk merayakannya adalah WNI keturunan Tionghoa dari berbagai dedominasi golongan agama,’’ ujar Mey.
Kata Ci Mey-demikian panggilannya, prosesi Cembeng sebagai pernyataan bakti pada leluhur mereka yang sudah mendahului. Dan sebagaimana anda saksikan, seperti itulah ritual Cembeng. Memang ada sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi, tak dipersoalkan lagi.
‘’Ini juga sebagai ajaran agama Konghucu yang pada hakekatnya untuk menghormati para leluhur yang ada di pekuburan Tionghoa dari dahulunya bergama Konghucu. Sementara makna prosesi Cembeng adalah untuk bersembayang pada leluhur.Kita dapat tegakkan diri untuk memuliakan Tuhan Yang Maha Esa,’’ pungkas Mey yang dibenarkan Ketua Panitia Teng Mongkareng.
Kapolsek Rural Amurang AKP Achmad Sutrisno, ketika diminta keterangan mengaku ritual ini berjalan aman. ‘’Karena, personilnya juga ikut berjaga-jaga di lokasi. Sekalian juga, warga Amurang dengan sigap ikut menjaga pelaksanaan ritual Cembeng tersebut,’’ kata Sutrisno. (and)
Rituel Cembeng di Amurang dalam bentuk pembakaran kertas China. Usai pembakaran, dilanjutkan dengan perampasan. (foto beritamanado/and)
Buyungon—Prosesi ritual Cembeng atau Cumbeng di Amurang, Rabu (4/4) berjalan aman. Acara dimulai pukul 11.00 Wita dengan doa-doa yang disampaikan para Touke-touke sekaligus panitia. Dalam doa, diikuti umat Konghucu yang ada di Amurang dan Sulawesi Utara.
Dewan Rohaniawan Liem Giok Mey, kepada beritamanado usai prosesi menyebut, Cembeng atau biasa disebut Cumbeng dilaksanakan setiap tanggal 4 April ditahun berjalan. ‘’Untuk doa-doa dikhususkan bagi umat Konghucu saja. Tetapi, untuk merayakannya adalah WNI keturunan Tionghoa dari berbagai dedominasi golongan agama,’’ ujar Mey.
Kata Ci Mey-demikian panggilannya, prosesi Cembeng sebagai pernyataan bakti pada leluhur mereka yang sudah mendahului. Dan sebagaimana anda saksikan, seperti itulah ritual Cembeng. Memang ada sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi, tak dipersoalkan lagi.
‘’Ini juga sebagai ajaran agama Konghucu yang pada hakekatnya untuk menghormati para leluhur yang ada di pekuburan Tionghoa dari dahulunya bergama Konghucu. Sementara makna prosesi Cembeng adalah untuk bersembayang pada leluhur.Kita dapat tegakkan diri untuk memuliakan Tuhan Yang Maha Esa,’’ pungkas Mey yang dibenarkan Ketua Panitia Teng Mongkareng.
Kapolsek Rural Amurang AKP Achmad Sutrisno, ketika diminta keterangan mengaku ritual ini berjalan aman. ‘’Karena, personilnya juga ikut berjaga-jaga di lokasi. Sekalian juga, warga Amurang dengan sigap ikut menjaga pelaksanaan ritual Cembeng tersebut,’’ kata Sutrisno. (and)