Bitung—Kota Bitung sebagai kota industri tidak lepas dari persoalan penambahan keluarga tidak mampu. Terbukti dari data BPS Kota Bitung, saat ini kota pelabuhan ini memiliki 3. 314 kepala keluarga rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan 1.600an rumah yang tidak layak huni atau kumuh.
“Tahun ini kita coba kembali melakukan sosialisasi sekaligus menyebar 8 ribu lembar data pengisian warga miskin dengan harapan kita dapat data riil RTSM dan keluarga yang hidup dengan rumah kumuh,” kata Kadis Sosial, Audy Pangemanan beberapa waktu lalu.
Menurut Pangemanan, berbagai program Pemkot yang menyentuh keluarga kurang mampu belum maksimal karena terganjal masalah data yang tidak valid. Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan tim Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) dan Bappeda melakukan pendataan kembali keluarga miskin.
“Kenyataan yang ada saat ini, Kota Bitung bagai magnet bagi pencari kerja karena setiap hari ada warga pendatang yang masuk dan menetap. Akibatnya warga pendatang otomatis menjadi beban Pemkot jika tidak memiliki skill atau sumber daya dibidang pendidikan ketrampilan atau keahlian khusus,” jelasnya.
Akibatnya jumlah RTSM terus bertambah yang diikuti dengan pemukiman-pemukiman yang tidak layak huni. “Nah inilah yang coba kita tekan dengan cara melakukan pendataan kembali agar program yang kita jalankan benar-benar menyentuh mereka,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris BPM, Ricci Tinangon menjelaskan, dalam isian formulir kemiskinan ini disesuaikan dengan kategori dari BPS seperti rumah yang berkondisi lantai, penerangan, air, penghasilan per kapita, pendidikan dan lainnya.
“Daerah Kecamatan Ranowulu dan yang berada di Pulau Lembeh masih terbanyak menempati rumah tidak layak huni atau yang sering di sebutkan rumah kumuh,” kata Tinangon.
Lebih lanjut Tinangon mengatakan, melalui pendataan tahun ini diharapkan bantuan yang bersentuhan langsung dengan warga kurang mampu berupa Raskin, PKH, Jampersal ataupun subsidi BBM bisa terealisasi secara bertahap. Dan peran para Camat, Lurah, Pala dan ketua RT se-kota Bitung sagat diharapkan agar program ini bisa maksimal.(enk)