Dunia tiba-tiba dikejutkan dengan temuan Bintang baru (zodiak).
Menurut Prof Parke Kunkle, ahli astronomi, penemuan bintang baru ini akibat sumbu bumi bergeser, dengan demikian dalam setahun ada 13 zodiak namanya ‘Ophiuchus’. Dilansir oleh Stylist.co.uk, NASA mengkonfirmasi adanya pergeseran langit yang sangat jauh. Poros bumi yang dilihat dari kutub Utara dan Selatan berubah jauh. Konon tiga ribu tahun lalu orang majus dari Babylonia kuno sudah melihat zodiak ke tiga belas ini tapi masih sangat kecil sekali dibanding sekarang agak terang dan lama. Itu berarti ada pergeseran zodiak, zodiak terbaru ini memiliki simbol pria memegang Ular (tanggal 30 November-17 Desember).
Ciri-ciri zodiak baru ini “haus akan hikmah dan pengetahuan, memiliki rasa flamboyan terbuka dan visioner serta memiliki keberuntungan.” Zodiak (Latin : Zodiacus) “lingkaran” yang memiliki siklus tahunan dari bintang-bintang tersebut sepanjang lingkaran “ekliptik” yakni perubahan posisi matahari yang sekarang gugus bintang menjadi 13 area dengan ukuran busur yang sama. Namun dalam pandangan astrologi dipakai oleh bangsa Mesopotamia, Cina dan Mesir sebagai metode memahami potensi, memprediksi atau mencerminkan kharakteristik kepribadian seseorang. Atau meramalkan seseorang berdasarkan bintang. Ahli Numerologi (Mistis angka) Lilian Too menggunakan metode perhitungan angka kelahiran tanggal bulan dan tahun dapat meramal jati diri seseorang.
Di zaman dahulu metode ramalan nasib adalah cara alternatif yang banyak diminati manusia sampai sekarang baik melalui perhitungan bintang, melalui kartu, berdasarkan telapak tangan “Palmistry” atau Pyromancy berdasarkan api serta kemampuan supranatural. Sebut saja Mistikus Tunanetra asal Bulgaria “Baba Vanga” dikenal sebagai Nostradamus dari Balkan walau sudah meninggal pada tahun 1996 namun para pakar konspirasi meyakini telah dapat memprediksikan berbagai kehancuran dunia; antara lain serangan tragedi 9/11 WTC New York, Tenggelamnya kapal selam Rusia Kursk, Brexit hingga serangan Corona. Selain Baba, ada si Kembar Linda dan Terry Jamison, John Wsatkins serta Nostradamus penulis kenamaan Prancis yang meramal hadirnya Adolf Hitler serta berbagai masa depan suram dunia ini yang telah juga menghadirkan ribuan peramal-peramal dibelahan dunia termasuk d Indonesia ada “Mama Lauren” (Laurentia Pasaribu) yang dipercaya dapat melihat masa depan manusia.
Tetapi bukan sedikit yang skeptis terhadap prediksi atau ramalan tersebut oleh karena dengan menggunakan media simbol dan angka bahkan kemampuan supranatural yang kelihatan buram dan sulit mendeteksi pada masa itu. Antara lain ramalan kiamat oleh suku maya terjadi tanggal 21 Desember 2012, namun gagal. Tetapi Tahun 1881 dunia pernah dihebohkan akan kiamat pada tahun 1910 berdasarkan temuan sebuah ekor komet yang mengandung gas “Sianogen” akan memusnahkan dunia. Bukan itu saja Pakar Matematika Johanes Stofler pernah menghebohkan penduduk dunia bahwa akan terjadi banjir besar melanda dunia pada tanggal 25 Februari 1524 berdasarkan zodiak Pisces, namun semuanya tidak pernah terjadi. Tetapi yang fenomenal ramalan yang gagal adalah perhitungan William Millerpada tahun 1831 dia bernubuat dunia akan kiamat berdasarkan perhitungan Alkitab pada tahun 1843, ketika tidak terjadi Miller meyakinkan lagi bahwa yang benar pada tahun 1844, ironisnya pengikutnya tetap percaya dan ribuan orang menanti hari kiamat yang meleset dan penuh kekecewaan, dia tidak sadari bahwa dalam Injil Matius 24:37-44 bahwa manusia tidak tahu kapan waktu-Nya.
Lukas 1 : 26-38 : adalah sebuah pemberitahuan dari malaikat Gabriel kepada Maria yang masih perawan bahwa dia akan melahirkan seorang Anak Laki laki dan diberi nama Yesus (Aram : Yesua “Yahwe” atau Allah) itu sebabnya Malaikat Gabriel mengatakan Dia akan disebut Anak Allah yang maha tinggi (ay 32), bahkan akan menjadari “Raja”bagi ketuturan Yakub (dunia) dimana kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (kekal).
Pemberitahuan ini seperti tidak masuk diakal mengingat Maria masih perawan, dalam ayat 34 Maria memberi alasan dia belum “bersuami” (belum kawin). Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Kita lupa Lukas memberitakan bahwa Gabriel adalah malaikat yang sama memberitahukan kelahiran Yohanes pembaptis dari rahim seorang perempuan yang mandul (ay 5-24) yakni Elisabet (saudara sepupu Maria) yang dalam pemberitahuan ini kandungannya sudah berumur enam bulan (ay 26). Maria mendapatkan sebuah motivasi dari penjelasan Gabriel. “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (ay 37). Allah adalah suatu realitas yang “absconditus” (tersembunyi) yang tidak bisa terjangkau oleh semua kondisi kapasitas indrawi ( 1 Tim 6:16) karena Allah adalah Roh (Yoh 4:24) Dia berbeda dengan mahkluk gaib seperti cerita rakyat tentang roh-roh. Yang kemudian Allah memperkenalkan diri “akomodasi” dan beradaptasi menjadi manusia agar manusia menerima-Nya. Allah yang Kudus yang tidak bisa terhampiri memperkenalkan diri dalam rupa insan. Oleh sebab itu dalam kehidupan kek-kristenan Allah tetap satu dan hanya SATU yang memperkenalkan diri dalam tiga pribadi.
Maria menerima dengan sukacita dalam kerendahan hatinya, “sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu” (ay 38) sambutan maria sebenarnya jauh sebelum Gibrael menyampaikan, dimana Yesaya sudah ingatkan ratusan tahun sebelumnya dalam pasal 7:14 bahwa ada seorang perawan yang mengandung dengan Roh Kudus menghadirkan Juruselamat “mesias” yang akan menyelamatkan umat Israel. Pada zaman Yesaya bahkan jauh sebelumnya pada peradaban Mesopotamia kuno sering anak anak raja dipersonifikasikan dengan anak dewa atau titisan roh roh dewa dewi mereka “anak dewa” padahal kelahiran mereka melalui proses biologis. Sementara pemberitahuan Allah melalui malaikat Gabriel kepada maria tidak melalui hubungan biologis, ayat 34 “bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (belum kawin) maka jawaban Gabriel pada ayat 35 adalah penggenapan nubuat Yesaya.
Inilah perbedaan ramalan dan nubutan, sebab Nubuatan berasal dari Allah sementara ramalan dari manusia, oleh karena menggunakan media atau ukuran alam, tanda, simbol yang semua bersifat perkiraan dan perhitungan yang kadang kebetulan dan sering tidak tepat. Sementara nubuatan bersifat membina, mendidik bahkan motivasi hidup,pertobatan dan perlindungan keselamatan, tetapi Nubuatan bisa mengubah sesuatu tapi ramalan tidak bisa. Sebab semua nubuatan hanya dapat disempurnakan oleh hadirnya “Mesias”.
Di era pandemi Covid-19 kita tidak butuh ramalan kapan akan berakhir penderitaan ini tetapi berdasarkan pemberitahuan lahirnya Yesus oleh malaikat Gabriel memiliki sebuah harapan atau sukacita yang dihayati dalam masa advent ke IV dimana jemaat harus siap dan kuat menghadapinya. Artinya serangan virus Corona menjadikan umat percaya semakin dekat dengan Allah. Sebab pemberitahuan kelahiran Yesus akan sia sia bila kita menghayati hanya terjadi pada saat itu, atau kita tempatkan posisi pemberitahuan itu hanya sekedar “ramalan” Padahal hadirnya Mesias yang diberi nama Yesus tetap relevan dalam dunia sekarang ini. Yaitu kita tetap membangun bersama kasih karunia Allah bagi dunia yang sudah diselamatkan oleh Tuhan sambil menanti kedatangan-Nya yang kedua kali.
Ketaatan maria adalah gambaran terhadap konsistensi gereja dalam menghadapi berbagai issu dan pergumulan dunia. Itu berarti ada konsekwensi iman dalam menegkan keadilan dan harga diri atas panggilan Allah. Maria harus hadapi Yusuf dan masyarakat setempat atas anugrah Allah yang mempercayakan dia. Gereja diberi kedaulatan oleh Yesus untuk melanjutkan kesaksian Kristus sampai Dia datang kedua kali, itu berarti Gereja harus berada didepan menghadapi penyebaran virus yang semakin tinggi diakhir tahun 2020.
Sepertinya perayaan natal di tahun 2020 untuk pertama kali kita seperti suasana Maria; menjaga jarak dengan Yusuf agar penyataan gabriel tidak salah tafsir, menjaga rahasia dengan tutup mulut agar isu ini tidak menyebar, dan mencuci tangan untuk menjaga kekudusan dimana Yesus selalu hadir dalam hati setiap orang percaya, Maria mengatakan “Aku ini adalah hamba Tuhan”.
Advent IV Selamat Merayakan Natal
Pdt Lucky Rumopa
Baca juga renungan Kristen lainnya:
- Renungan Kristen, “Antara Kwalitas dan Kwantitas: Waspada Terhadap Penyusup”
- Renungan Kristen: “Jangan Pilih Orang Bebal”
- Renungan Kristen: Bukalah Topeng memandang TUHAN
- Renungan Kristen: “Gaya kambing or Domba”
- Renungan Kristen: Ketenangan, Kunci Sukses
- Renungan Kristen: Bantuan Rasa “Ikhlas”
- Renungan Kristen: Bersuka Citalah di Dalam Tuhan
- Refleksi Iman: “Jangan Terbawa Arus” (Kitab Ibrani 2:1-4)