Manado — Kabupaten Kepulauan Talaud menyimpan begitu banyak harta karun tentang pariwisata, baik itu kekayaan alam, sejarah, budaya dan surga bawah airnya.
Itu sebabnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud bersama berbagai lapisan masyarakat memutuskan untuk bahu-membahu memacu pembangunan infrastruktur pariwisata agar siap menjadi tujuan wisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Talaud Stevenheiner Edwin Maarisit SIP MSi mengatakan, salah satu yang sedang dimatangkan kesiapannya yaitu destinasi bawah laut.
Destinasi tersebut sedang dikembangkan bersama Paradise Dive Center yang berpusat di ibukota kabupaten Melonguane.
Talaud yang dijuluki Bumi Porodisa memang masih menjadi hal baru bagi sebagian orang karena lokasinya yang berada di ujung, tepatnya perbatasan Indonesia dan negara tetangga Filipina.
Kabupaten kepulauan ini pun memiliki banyak pantai dengan hamparan pasir putih dan hitam serta spot selam yang begitu beragam.
Mulai dari adanya gunung api hingga sisa pesawat tempur yang tenggelam namun kerangka hingga tengkorak pilot yang sedang memegang kemudi masih utuh.
Potensi itulah yang kini pengerjaan infrastukturnya sedang dipacu bersama dengan Paradise Dive Center.
“Karena meski daerah wisata alamnya sudah bagus, kita juga butuh menyiapkan infrastruktur yang memadai agar para wisatawan bisa nyaman, menikmati wisatanya dan mau kembali,” ujar Stevenheiner didampingi pemilik Paradise Dive Center Godlife kepada BeritaManado.com saat ditemui di kawasan Megamas, Sabtu (30/7/2022).
Selain potensi wisata bawah air, Talaud juga punya ekonomi kreatif yang kini dipacu untuk terus tumbuh, baik itu kuliner maupun kerajinan, seperti pisang Abaka yang jadi bahan utama kain koffo.
Lanjutnya, pemerintah optimis, Talaud dapat menjadi destinasi pariwisata perbatasan karena meski berada di perbatasan antara dua negara, tapi situasi keamanan di Talaud sangat kondusif.
“Pemerintah pusat dan TNI begitu menaruh perhatian untuk keamanan di Talaud. Secara rutin, TNI menempatkan pasukan pengamanan perbatasan sehingga wilayah perbatasan ini terus terjaga. Kami optimis, sebagaimana slogan dari pemerintah Talaud, Berkat yaitu bersih, elok, ramah, aman, tangguh,” kata Stevenheiner.
Sementara, Godlife mengatakan, konsep pariwisata perbatasan sangat cocok bagi Kabupaten Kepulauan Talaud karena wilayah ini punya 2 bandara yang dapat menunjang infrasturktur transportasi, selain kapal laut yang beroperasi rutin.
“Kami juga sedang meningkatkan jumlah armada kami agar dapat memenuhi kebutuhan wisatawan nantinya. Saat ini sudah ada 8 dan akan terus bertambah. Kita dukung bersama pariwisata ini karena potensi wisata yang ada ini begitu layak untuk diangkat,” kata Godlife.
(srisurya)