Manado, BeritaManado.com – Pandemi COVID-19 memukul sendi-sendi ekonomi masyarakat.
Olehnya Kamar Dagang Indonesia (Kadin) memandang perlu ada upaya mendorong kemajuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar ekonomi masyarakat kembali bangkit.
Hal itu dibahas dalam website seminar (Webinar) Kadin Sulawesi Utara dengan tema “Kondisi dan Solusi UMKM di tengah pandemi COVID-19”, Sabtu (13/6/2020).
Diskusi ini menghadirkan langsung Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo dan sejumlah nara sumber diantaranya Asisten Deputi Bidang Pengembangan Investasi Kemenko Perekonomian RI Dr Ichsan Zulkarnaen dan Ketua Gabungan Pengusaha Eksport Indonesia (GPEI) Khairull Mahalli.
Ketua Kadin Sulut Jemmy Tumimomor mengatakan kegiatan webinar kali ini sebagai bagian dari tugas Kadin untuk membina pengusaha daerah khususnya pengusaha UMKM dan sektor informal yang memang sangat merasakan dampak dari pendemi COVID-19.
“Apalagi bagi mereka yang putaran ekonominya tergantung pada transportasi barang dan jasa serta diperparah dengan permintaan barang menurun karena daya beli masyarakat yang menurun,” ujar Tumimomor.
Sementara, Ketum Kadin Indonesia Eddy Ganefo dalam sambutannya mengatakan bahwa Undang Undang Nomor 1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri secara jelas mengatakan pembinaan dan pengembangan kemampuan pengusaha Indonesia ditujukan terutama kepada pengusaha menegah, kecil dan pengusaha sektor informal.
“Karena itu saat ini perhatian pemerintah sudah seharusnya untuk berkosentrasai pada pengembangan sektor UMKM dan Kadin mempunyai tugas untuk bersinergi dengan pemerintah dalam membina UMKM dan pengusaha sektor informal lainya dalam penyelamatan ekonomi Indonesia,” jelas Ganefo.
Dalam hubungan dengan revolusi industri 4.0, Eddy Ganefo mengusulkan pemerintah dapat menyediakan spot-spot internet gratis bagi masyarakat khususnya daerah dimana UMKM bisa menjual barangnya secara online dari produk rumahan sehingga mereka bisa survive.
Untuk aplikasi Rumah Pangan Kadin Sulut secara online ini mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo dan diharapkan aplikasi ini dapat dibuat oleh semua Kadin di seluruh provinsi karena merupakan solusi aktual di masa pandemi.
“Saya mengapresiasi Kadin Sulut yang memiliki akselerasi luar biasa sebagai Kadin pelopor penjualan online bebasis web dan android di Indonesia,” pungkasnya.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Investasi Kemenko Perekonomian RI Dr Ichsan Zulkarnaen juga turut prihatin terhadap nasib UMKM yang terpukul pandemi COVID-19.
Ichsan membandingkan kondisi krisis moneter 1998 yang dianggap berbeda dengan kondisi ekonomi 2020 saat ini.
“Kondisi ekonomi yang lalu hanya mempengaruhi sektor moneter sedangkan demand (permintaan, red) terhadap barang tidak berubah sehingga UMKM bisa bertahan demikian juga episentrumnya jauh berpusat di Amerika. Saat ini pandemi COVID-19 menghantam sektor kesehatan dan menghancurkan ekonomi keseluruhan baik pasokan dan permintaan,” ujar Ichsan.
Menjawab pertanyaan peserta tentang program bantuan UMKM, Ichsan mengatakan bahwa saat ini pemerintah lewat Kementerian ekonomi melaksanakan pendekatan solusi 2 (dua) step, yaitu pertama, menjaga ekonomi bisa survive lewat relaksasi kredit dan kebijakan fiskal.
Kedua, akselerasi diantaranya perluasan pasar dan digitalisasi, sehingga sehubungan dengan usulan Kadin Indonesia untuk penyediaan internet gratis sudah menjadi kajian pemerintah.
Disisi lain, Ketua GPEI Khairull Mahalli menyoroti soal kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang perlu terus ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan dalam menyiapkan barang berkualitas eksport mulai dari proses produksi sampai pembuatan kemasan sehingga mampu mengangkat brand image.
“Sekarang, masalah brand image ini memang menjadi kelemahan produsen Indonesia di mata international. Peluang pasar internasional masih potensial dan saat ini kita bisa eksport tidak harus menunggu ratusan kilogram (Kg) tapi dengan 1 kilogram pun kita bisa eksport,” ujar Khairull.
Dari data perdagangan, lanjut Khairull, aktifitas ekspor Indonesia justru mengalami kenaikan signifikan.
“Ada kenaikan nilai ekspor yang signifikan. Karena itu GPEI dan Kadin Sulut dalam waktu dekat akan melaksanakan pelatihan pengusaha berbasis eksport dan pendataaan komiditi andalan Sulut yang dapat dieksport dan bersaing dengan negara lain,” tutup Khairull.
(***/Finda Muhtar)