Bitung – Program Parawisata Pemkot Bitung dinilai tidak realistis dan bertolak belakang dengan kondisi Kota Bitung saat ini.
Salah satu contoh kata Petrus Rumbayar adalah launching Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) di Jakarta, terkesan hanya memboroskan anggaran dan hasilnya belum tentu membawa manfaat untuk masyarakat.
“Mari kita lihat kondisi Kota Bitung saat ini, apa fasilitas penunjang untuk parawisata sudah siap. Apa sudah ada hotel memadai yang siap menampung wisatawan ketika iven itu terlaksana,” kata Petrus beberapa waktu lalu.
Ia menyatakan, Pemkot berani “membuang” anggaran ratusan juta hingga miliaran rupiah hanya untuk membiayai program yang belum pasti. Sedangkan gaji Pala, RT dan THL yang jelas-jelas sudah ditata di APBD tak disalurkan.
“Apakah di APBD 2016 ada mata anggaran untuk membangun infrastruktur penunjang parawisata selain mata anggaran Dinas Parawisata yang jumlahnya hanya Rp3 miliar,” katanya
Petrus menyatakan, seandainya dana yang digunakan melakukan launching FPSL di Jakarta digunakan untuk menyiapkan infrastruktur parawisata, maka akan lebih tepat.
“Toilet umum saja minim, padahal itu salah satu penunjang parawisata selain infrastruktur lainnya seperti SDM kita,” katanya.(abinenobm)