Amurang, BeritaManado – Semangat SD Negeri 2 Amurang dalam membangun lingkungan sekolah yang indah, bersih dan sehat dengan melakukan penataan lingkungan sekolah terhambat dengan bau kotoran yang menyengat dari peternakan bebek warga.
“Sudah setahun lebih lamanya, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa terganggu oleh peternakan bebek warga. Kami pihak sekolah sangat menyayangkan, berbagai upaya sudah kami lakukan,” tukas Anna Pangkey, Kepsek SDN 2 Amurang kepada BeritaManado.com pada Selasa (21/3/2017).
Pihak sekolah bahkan sudah menyampaikan secara langsung kepada pemilik hewan ternak untuk dipindahkan, namun sampai saat ini tidak diindahkan. Pihak sekolah bersama orang tua bahkan sudah melapor ke Lurah Lewet, Camat Amurang dan bahkan ke Satpol-PP namun tetap tak diindahkan.
“Kami sangat menyayangkan akan hal ini, namun kondisi ini akan menghalangi upaya dan semangat tinggi yang dilakukan SDN 2 Amurang untuk mengikuti penilaian Adiwiyata Mandiri tingkat Nasional dan sebagai satu-satunya sekolah utusan Minsel dan bahkan Sulut di tahun 2017 ini,” tambah Anna Pangkey.
Berbagai pihak sangat mendambakan adanya tindakan langsung dari Pemerintah Kabupaten Minsel ataupun melalui Dinas yang terkait untuk melakukan penertiban hewan ternak yang ada disekitar lingkungan sekolah.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Semangat SD Negeri 2 Amurang dalam membangun lingkungan sekolah yang indah, bersih dan sehat dengan melakukan penataan lingkungan sekolah terhambat dengan bau kotoran yang menyengat dari peternakan bebek warga.
“Sudah setahun lebih lamanya, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa terganggu oleh peternakan bebek warga. Kami pihak sekolah sangat menyayangkan, berbagai upaya sudah kami lakukan,” tukas Anna Pangkey, Kepsek SDN 2 Amurang kepada BeritaManado.com pada Selasa (21/3/2017).
Pihak sekolah bahkan sudah menyampaikan secara langsung kepada pemilik hewan ternak untuk dipindahkan, namun sampai saat ini tidak diindahkan. Pihak sekolah bersama orang tua bahkan sudah melapor ke Lurah Lewet, Camat Amurang dan bahkan ke Satpol-PP namun tetap tak diindahkan.
“Kami sangat menyayangkan akan hal ini, namun kondisi ini akan menghalangi upaya dan semangat tinggi yang dilakukan SDN 2 Amurang untuk mengikuti penilaian Adiwiyata Mandiri tingkat Nasional dan sebagai satu-satunya sekolah utusan Minsel dan bahkan Sulut di tahun 2017 ini,” tambah Anna Pangkey.
Berbagai pihak sangat mendambakan adanya tindakan langsung dari Pemerintah Kabupaten Minsel ataupun melalui Dinas yang terkait untuk melakukan penertiban hewan ternak yang ada disekitar lingkungan sekolah.(TamuraWatung)