Sangihe, BeritaManado.com — Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Tony Budhi Susetyo SIK kepada sejumlah media menyatakan, pihaknya sudah melakukan patroli siber ke berapa akun di Media Sosial (Medsos) yang diduga menyebarkan berita-berita yang tidak benar, terkait kematian almarhum Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong SE.
Hal tersebut dilakukan menyikapi isu-isu yang beredar, terkait kematian Alamarhum Wakil Bupati (Wabup) Helmud Hontong, adanya berita-berita hoax yang berspekulasi dan menggiring opini yang tidak berdasar.
“Tentunya kami akan melakukan upaya-upaya preventif terlebih dahulu yaitu pencegahan, dan kami akan memperingatkan kepada akun-akun yang memposting berita yang tidak benar, maka dari itu kita akan himbau kepada pemilik akun untuk segera menghapus,” ungkap Susetyo di ruang kerjanya. Rabu(16/6/2021).
Dirinya menegaskan, kalaupun postingan itu nanti diposting melalui grup media sosial, tentunya juga admin akan diingatkan untuk tidak meloloskan postingan-postingan tersebut.
“Apabila itu masih diloloskan dan itu sangat merugikan beberapa pihak tentunya akan kami tidak tegas,” tegas Susetyo.
Ditanya terkait penyelidikan penyebab kematian Alamarhum Wabup.
Kapolres menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan bukti.
Apabila ada perkembangan maka pihaknya akan memberitahukannya.
“Kita terus mengumpulkan bukti-bukti serta keterangan, dan akan koordinasi dengan tim khusus yang dibentuk oleh Bapak Kapolda dan nanti kalau pun ada perkembangan akan segera kami sampaikan,” beber dia.
Sementara itu untuk hasil autopsi jenazah Almarhum Helmud yang telah dilakukan oleh tim forensik Polda Sulut beberapa waktu lalu. Pihaknya tetap menunggu hasil dari tim
“Hasil autopsi untuk pengambilan sampel organ-organ dari almarhum masih belum ada hasilnya, pastinya kalau sudah akan kami sampaikan ke publik,” jelasnya.
Dirinya pun menghimbau kepada masyarakat Sangihe yang mana pada sekarang ini, kematian Alamarhum Wabup Helmud Hontong banyak dikaitkan dengan beberapa isu. Sekiranya untuk tetap dak terpancing dengan berita hoax.
“Untuk masyarakat jangan sampai menyampaikan informasi yang tidak benar, biasakan mendapat info itu dari sumber yang jelas. Pada intinya gunakan media sosial dengan bijak,” ketusnya
(Erick Sahabat)