Bitung – Palang Merah Indonesia (PMI) yang selama ini selalu identik dengan kegiatan donor darah tak lagi hanya fokus pada aksi kemanusian itu. Tapi kini kata Ketua PMI Kota Bitung, Khouni Lomban Rawung, PMI kini telah banyak terlibat dalam kegiatan sosial lainnya seperti bencana dan aksi kemanusian lainnya.
Hal itu dikatan Rawung disela-sela peringatan HUT PMI ke-69 di lapangan Kantor Walikota yang diisi dengan simulasi bencana dan pemberian penghargaan terhadap pendonor terbanyak.
“PMI yang dahulu identik dengan donor darah, kini telah dikenal sebagai organisasi yang terlibat dalam respon bencana, pertolongan pertama, medis, melakukan upaya pengurangan risiko bencana kepada masyarakat dan berbagai pelayanan lainnya,” kata Rawung, Selasa (23/9/2014).
Rawung mengatakan, dengan bertambah usia PMI ke-69 tentunya tidak membuat pergerakan PMI menjadi tidak dinamis. Tantangan ini justru menjadi semangat dan motivator bagi PMI untuk terus menggiatkan tugas-tugas kemanusiaannya.
Disamping itu kata dia, PMI saat ini tengah mendorong dan meningkatkan keikutsertaan relawan muda untuk berpartisipasi aktif di setiap gerakan kemanusiaan. Sejak dini, generasi muda harus didorong untuk berperan menjadi agen atau pelopor untuk menyebarkan pemahaman kepada sebayanya dan masyarakat mengenai pentingnya gerakan kemanusiaan dalam kehidupan.
“Karenanya kaum muda sebagai agen perubahan menjadi tema penting untuk terus digalakkan di momen peringatan HUT kali ini. Aksi kemanusiaan dapat diwujudkan dalam penanganan bencana, masalah kesehatan, donor darah dan pelestarian lingkungan,” katanya.(*/abinenobm)
Bitung – Palang Merah Indonesia (PMI) yang selama ini selalu identik dengan kegiatan donor darah tak lagi hanya fokus pada aksi kemanusian itu. Tapi kini kata Ketua PMI Kota Bitung, Khouni Lomban Rawung, PMI kini telah banyak terlibat dalam kegiatan sosial lainnya seperti bencana dan aksi kemanusian lainnya.
Hal itu dikatan Rawung disela-sela peringatan HUT PMI ke-69 di lapangan Kantor Walikota yang diisi dengan simulasi bencana dan pemberian penghargaan terhadap pendonor terbanyak.
“PMI yang dahulu identik dengan donor darah, kini telah dikenal sebagai organisasi yang terlibat dalam respon bencana, pertolongan pertama, medis, melakukan upaya pengurangan risiko bencana kepada masyarakat dan berbagai pelayanan lainnya,” kata Rawung, Selasa (23/9/2014).
Rawung mengatakan, dengan bertambah usia PMI ke-69 tentunya tidak membuat pergerakan PMI menjadi tidak dinamis. Tantangan ini justru menjadi semangat dan motivator bagi PMI untuk terus menggiatkan tugas-tugas kemanusiaannya.
Disamping itu kata dia, PMI saat ini tengah mendorong dan meningkatkan keikutsertaan relawan muda untuk berpartisipasi aktif di setiap gerakan kemanusiaan. Sejak dini, generasi muda harus didorong untuk berperan menjadi agen atau pelopor untuk menyebarkan pemahaman kepada sebayanya dan masyarakat mengenai pentingnya gerakan kemanusiaan dalam kehidupan.
“Karenanya kaum muda sebagai agen perubahan menjadi tema penting untuk terus digalakkan di momen peringatan HUT kali ini. Aksi kemanusiaan dapat diwujudkan dalam penanganan bencana, masalah kesehatan, donor darah dan pelestarian lingkungan,” katanya.(*/abinenobm)