Airmadidi – Bukan main kinerja dari PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. Sebagai penyedia listrik bagi masyarakat pelanggannya, selalu ‘memborbardir’ media massa akan pelayanan dan jaminan kebutuhan listrik selalu terpenuhi.
“Pimpinan PLN pesan iklan di media massa, menjamin kebutuhan listrik saat Pilcaleg. Buktinya ada pemadaman, dan sesudah Pilcaleg pemadaman makin rutin sampai berjam-jam,” ujar John seorang warga Minahasa Utara
Menurutnya, pihak PT PLN Suluttenggo seharusnya memperhatikan peralatan dan membiayai alat untuk diperbaiki atau diganti bila sudah rusak. “PT PLN Suluttenggo jangan cuma bayar miliaran rupiah di media untuk pencitraan, tanpa memperhatikan peningkatan atau penambahan alat listrik,” kata John.
Jika dana miliaran rupiah yang dikeluarkan PT PLN Suluttenggo hanya untuk ‘pencitraan’ di media, alangkah baiknya jika digunakan untuk membangun pembangkit listrik berskala kecil demi pemenuhan pasokan listrik pada masyarakat.
“Kalau PT PLN Suluttengg hanya bayar media, lalu pemadaman listrik tetap terjadi secara bergilir, yang senang siapa dan yang sengsara siapa?,” tanya John. (robin)
Airmadidi – Bukan main kinerja dari PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. Sebagai penyedia listrik bagi masyarakat pelanggannya, selalu ‘memborbardir’ media massa akan pelayanan dan jaminan kebutuhan listrik selalu terpenuhi.
“Pimpinan PLN pesan iklan di media massa, menjamin kebutuhan listrik saat Pilcaleg. Buktinya ada pemadaman, dan sesudah Pilcaleg pemadaman makin rutin sampai berjam-jam,” ujar John seorang warga Minahasa Utara
Menurutnya, pihak PT PLN Suluttenggo seharusnya memperhatikan peralatan dan membiayai alat untuk diperbaiki atau diganti bila sudah rusak. “PT PLN Suluttenggo jangan cuma bayar miliaran rupiah di media untuk pencitraan, tanpa memperhatikan peningkatan atau penambahan alat listrik,” kata John.
Jika dana miliaran rupiah yang dikeluarkan PT PLN Suluttenggo hanya untuk ‘pencitraan’ di media, alangkah baiknya jika digunakan untuk membangun pembangkit listrik berskala kecil demi pemenuhan pasokan listrik pada masyarakat.
“Kalau PT PLN Suluttengg hanya bayar media, lalu pemadaman listrik tetap terjadi secara bergilir, yang senang siapa dan yang sengsara siapa?,” tanya John. (robin)