Bitung – Penjabat (Pj) Walikota Bitung, John Palandung rupanya kurang menguasai pengembangan Bitung Logistics Community College (BLCC).
Buktinya, dalam Sosialisasi Kebijakan Pengembangan Sistem Logistik Nasional yang dihadiri Menko Perekonomian, Dharmin Nasution dan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Kamis (25/2/2016), John mengutus mantan Wakil Walikota Bitung, Max Lomban untuk mempresentasikan perkembangan BLCC.
Dalam pemaparannya, Max menyampaikan, Pemkot Bitung telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyiapkan sumber saya manusia yang nantinya akan dipersiapkan untuk International Hub Port (IHP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan didirikannya Akademi Komunitas Logistik Bitung atau BLCC.
“Tenaga kerja dengan jurusan Logistik ini menempuh pendidikan selama 2 tahun yang nantinya akan memiliki keahlian yang mahir di bidang logistik maupun di bidang supply chain,” katanya.
Namun kata dia, BLCC mulai mengalami kendala antara lain perubahan status Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi Perguruan Tinggi Negara Badan Hukum (PTN BH) sehingga ITB tidak boleh menerima dana DIPA yang menyulitkan penyaluran dana operasional dari Kementrian Risetdikti ke ITB.
“Bahkan status kemahasiswaan setelah menyelesaikan masa studi tidak mendapat ijazah melainkan hanya berupa sertifikat karena status ITB hanya ijazah S1,” katanya.
Ia berharap pemerintah pusat lewat Menko Perekonomian dapat memperhatikan hal tersebut sehingga boleh ada solusi permasalahan BLCC yang disadari bahwa kebutuhan SDM khususnya di bidang Logistik adalah prioritas utama guna menunjang IHP dan KEK di Kota Bitung.(*/abinenobm)
Bitung – Penjabat (Pj) Walikota Bitung, John Palandung rupanya kurang menguasai pengembangan Bitung Logistics Community College (BLCC).
Buktinya, dalam Sosialisasi Kebijakan Pengembangan Sistem Logistik Nasional yang dihadiri Menko Perekonomian, Dharmin Nasution dan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Kamis (25/2/2016), John mengutus mantan Wakil Walikota Bitung, Max Lomban untuk mempresentasikan perkembangan BLCC.
Dalam pemaparannya, Max menyampaikan, Pemkot Bitung telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyiapkan sumber saya manusia yang nantinya akan dipersiapkan untuk International Hub Port (IHP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan didirikannya Akademi Komunitas Logistik Bitung atau BLCC.
“Tenaga kerja dengan jurusan Logistik ini menempuh pendidikan selama 2 tahun yang nantinya akan memiliki keahlian yang mahir di bidang logistik maupun di bidang supply chain,” katanya.
Namun kata dia, BLCC mulai mengalami kendala antara lain perubahan status Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi Perguruan Tinggi Negara Badan Hukum (PTN BH) sehingga ITB tidak boleh menerima dana DIPA yang menyulitkan penyaluran dana operasional dari Kementrian Risetdikti ke ITB.
“Bahkan status kemahasiswaan setelah menyelesaikan masa studi tidak mendapat ijazah melainkan hanya berupa sertifikat karena status ITB hanya ijazah S1,” katanya.
Ia berharap pemerintah pusat lewat Menko Perekonomian dapat memperhatikan hal tersebut sehingga boleh ada solusi permasalahan BLCC yang disadari bahwa kebutuhan SDM khususnya di bidang Logistik adalah prioritas utama guna menunjang IHP dan KEK di Kota Bitung.(*/abinenobm)