Manado — Mekanisme survei akan diambil sejumlah parpol yang bisa mengirim calon dalam suksesi Manado 2015, guna menentukan siapa calon walikotanya.
Namun untuk mengukur tingkat keterpilihan figur, parpol juga bisa mengambil parameter hasil Pemilu 9 April 2014, khususnya dari Dapil Manado.
“Sebelum survei parpol juga bisa menggunakan data suara hasil Pemilu tahun lalu untuk menganalisa ketajaman para calon walikota. Bahkan data suara itu hasil nyata terhadap tingkat keterpilihan figur,” kata Mejkel Lela dari Lembaga Pemantau Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan (LP3K) Kota Manado
Setidaknya ada 4 politisi yang mencuat dan sukses duduk di DPRD Sulut dari daerah pemilihan ibukota provinsi. Kader Golkar Hanny Jost Pajouw (HJP) layak disebut pertama karena mengumpulkan 22.188 suara, terbesar dan terbanyak dibanding yang lain.
Politisi PDIP Andrei Angouw yang memperoleh 18.785 suara pun layak dimajukkan. Lelaki berlatar pengusaha ini sudah kali kedua duduk di dewan provinsi.
Rekan Andrei dari PDIP, Teddy Kumaat, meraup 7.392 suara. Yang bersangkutan juga sudah 2 periode di DPRD Sulut dan pernah menjadi wakil walikota di masa kepemimpinan walikota Wempie Frederik beberapa waktu lalu.
Politisi keempat adalah Ferdinand Mewengkang. Kader Gerindra yang akrab disapa Novi ini mengumpulkan 8.066 suara dan meraih 1 kursi di Deprov Sulut.
Kabarnya suara itu didulang mantan birokrat ini dari para PNS Pemprov Sulut. Artinya, tanpa biaya besar Mewengkang memiliki basis suara jelas dari kelompok cerdas yang bisa mempengaruhi pemilih awam. (Ady Putong)
Manado — Mekanisme survei akan diambil sejumlah parpol yang bisa mengirim calon dalam suksesi Manado 2015, guna menentukan siapa calon walikotanya.
Namun untuk mengukur tingkat keterpilihan figur, parpol juga bisa mengambil parameter hasil Pemilu 9 April 2014, khususnya dari Dapil Manado.
“Sebelum survei parpol juga bisa menggunakan data suara hasil Pemilu tahun lalu untuk menganalisa ketajaman para calon walikota. Bahkan data suara itu hasil nyata terhadap tingkat keterpilihan figur,” kata Mejkel Lela dari Lembaga Pemantau Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan (LP3K) Kota Manado
Setidaknya ada 4 politisi yang mencuat dan sukses duduk di DPRD Sulut dari daerah pemilihan ibukota provinsi. Kader Golkar Hanny Jost Pajouw (HJP) layak disebut pertama karena mengumpulkan 22.188 suara, terbesar dan terbanyak dibanding yang lain.
Politisi PDIP Andrei Angouw yang memperoleh 18.785 suara pun layak dimajukkan. Lelaki berlatar pengusaha ini sudah kali kedua duduk di dewan provinsi.
Rekan Andrei dari PDIP, Teddy Kumaat, meraup 7.392 suara. Yang bersangkutan juga sudah 2 periode di DPRD Sulut dan pernah menjadi wakil walikota di masa kepemimpinan walikota Wempie Frederik beberapa waktu lalu.
Politisi keempat adalah Ferdinand Mewengkang. Kader Gerindra yang akrab disapa Novi ini mengumpulkan 8.066 suara dan meraih 1 kursi di Deprov Sulut.
Kabarnya suara itu didulang mantan birokrat ini dari para PNS Pemprov Sulut. Artinya, tanpa biaya besar Mewengkang memiliki basis suara jelas dari kelompok cerdas yang bisa mempengaruhi pemilih awam. (Ady Putong)