Debat terbuka calon walikota Bitung
Bitung – Tujuh calon walikota Bitung memiliki harapan kedepan, Kota Bitung makin lebih maju dan masyarakat lebih sejahtera, terlebih disaat sejumlah program pembangunan dimulai di kota multi dimensi ini.
Harapan itu disampaikan tujuh calon walikota Bitung disaat diberik kesempatan memberikan closing statement dalam debat terbuka yang digelar KPU Kota Bitung di ruangan paripurna DPRD Kota Bitung, Sabtu (24/10/2015).
“Saya berharap, siapapun yang memimpin Kota Bitung nantinya akan lebih memajukan kota ini. Dan jika calon lain yang menang dalam Pilkada tanggal 9 Desember nanti, semua pendukung saya akan mendukung serta mensukseskan program yang dijalankan,” kata Calon Walikota Bitung nomor urut satu, Max Lomban.
Calon Walikota nomor urut dua, Stefanus Pasuma berharap, masyarakat Kota Bitung melakukan pemilihan calon walikota dan wakil walikota Bitung sesuai hati nurani. Dan ia berharap, dirinya diberi kesempatan untuk memimpin Kota Bitung.
“Berikan kesempatan kepada kami yang muda untuk membawa perubahan di Kota Bitung,” kata Pasuma.
Michael Jakobus, Calon Walikota nomor urut tiga menyatakan, Pilkada Kota Bitung tahun ini adalah ajang kamu muda untuk mencari pemimpin. Kendati segelintir orang kerap kali meremehkan kemampuan orang muda untuk memimpin, namun sejarah bangsa ini banyak diukir dari pergerakan pemuda.
“Saat ini, era orang muda untuk mencari pemimpin,” kata Jakobus.
Calon Walikota nomor urut empat, Hengky Honandar menyatakan, semua calon yang maju dalam Pilkada Kota Bitung semuanya terbaik. Namun ia berharap masyarakat bisa memilih calon dari yang terbaik untuk Kota Bitung kedepannya agar kota ini makin baik dan masyarakat tetap hidup harmonis.
“Semua calon baik dan tidak ada yang jelek, tinggal masyarakat memilih mana yang dianggap lebih terbaik agar kota ini kedepannya makin baik,” kata Honandar.
Sementara itu, calon Walikota Bitung nomor urut lima, Linna Utiarachman berharap kedepannya, putra-putri Kota Bitung memegang peran disemua sektor, bukan hanya sebagai penonton. Untuk itu, ia mengharapkan semua anak-anak Kota Bitung harus sekolah tanpa alasan.
“Semua harus sekolah agar tidak menjadi penonton di kota sendiri dan siapapun yang terpilih nantinya dalam Pilkada adalah walikota kita bersama,” kata Utiarachman.
Calon Walikota nomor urut enam, Aryanthi Baramuli Putri menyatakan, masalah kesejahteraan ada ditangan masyarakat Kota Bitung sendiri. Karena kedepannya begitu banyak program yang bakal masuk Kota Bitung, tinggal bagaimana masyarakat menyikapinya, apakah hanya akan jadi penonton atau ikut terlibat dalam program-program tersebut.
“Mau tidak mau, suka tidak suka berbagai program akan hadir di Kota Bitung dan itu tidak dapat dihindari. Tinggal bagaimana pemimpin yang dipilih masyarakat nanti, apakah mampu memperjuangkan nasib masyarakat agar tidak hanya menjadi penonton, itu terserah pilihan kita,” kata Baramuli.
Ridwan Lahiya, Calon Walikota nomor urut tujuh berharap, siapapun yang nanti memimpin Kota Bitung, ia hanya berharap agar bisa menjaga tanah Kota Bitung.
“Siapapun yang jadi walikota, tolong jaga tanah dotu ini,” kata Lahiya.(abinenobm)
Debat terbuka calon walikota Bitung
Bitung – Tujuh calon walikota Bitung memiliki harapan kedepan, Kota Bitung makin lebih maju dan masyarakat lebih sejahtera, terlebih disaat sejumlah program pembangunan dimulai di kota multi dimensi ini.
Harapan itu disampaikan tujuh calon walikota Bitung disaat diberik kesempatan memberikan closing statement dalam debat terbuka yang digelar KPU Kota Bitung di ruangan paripurna DPRD Kota Bitung, Sabtu (24/10/2015).
“Saya berharap, siapapun yang memimpin Kota Bitung nantinya akan lebih memajukan kota ini. Dan jika calon lain yang menang dalam Pilkada tanggal 9 Desember nanti, semua pendukung saya akan mendukung serta mensukseskan program yang dijalankan,” kata Calon Walikota Bitung nomor urut satu, Max Lomban.
Calon Walikota nomor urut dua, Stefanus Pasuma berharap, masyarakat Kota Bitung melakukan pemilihan calon walikota dan wakil walikota Bitung sesuai hati nurani. Dan ia berharap, dirinya diberi kesempatan untuk memimpin Kota Bitung.
“Berikan kesempatan kepada kami yang muda untuk membawa perubahan di Kota Bitung,” kata Pasuma.
Michael Jakobus, Calon Walikota nomor urut tiga menyatakan, Pilkada Kota Bitung tahun ini adalah ajang kamu muda untuk mencari pemimpin. Kendati segelintir orang kerap kali meremehkan kemampuan orang muda untuk memimpin, namun sejarah bangsa ini banyak diukir dari pergerakan pemuda.
“Saat ini, era orang muda untuk mencari pemimpin,” kata Jakobus.
Calon Walikota nomor urut empat, Hengky Honandar menyatakan, semua calon yang maju dalam Pilkada Kota Bitung semuanya terbaik. Namun ia berharap masyarakat bisa memilih calon dari yang terbaik untuk Kota Bitung kedepannya agar kota ini makin baik dan masyarakat tetap hidup harmonis.
“Semua calon baik dan tidak ada yang jelek, tinggal masyarakat memilih mana yang dianggap lebih terbaik agar kota ini kedepannya makin baik,” kata Honandar.
Sementara itu, calon Walikota Bitung nomor urut lima, Linna Utiarachman berharap kedepannya, putra-putri Kota Bitung memegang peran disemua sektor, bukan hanya sebagai penonton. Untuk itu, ia mengharapkan semua anak-anak Kota Bitung harus sekolah tanpa alasan.
“Semua harus sekolah agar tidak menjadi penonton di kota sendiri dan siapapun yang terpilih nantinya dalam Pilkada adalah walikota kita bersama,” kata Utiarachman.
Calon Walikota nomor urut enam, Aryanthi Baramuli Putri menyatakan, masalah kesejahteraan ada ditangan masyarakat Kota Bitung sendiri. Karena kedepannya begitu banyak program yang bakal masuk Kota Bitung, tinggal bagaimana masyarakat menyikapinya, apakah hanya akan jadi penonton atau ikut terlibat dalam program-program tersebut.
“Mau tidak mau, suka tidak suka berbagai program akan hadir di Kota Bitung dan itu tidak dapat dihindari. Tinggal bagaimana pemimpin yang dipilih masyarakat nanti, apakah mampu memperjuangkan nasib masyarakat agar tidak hanya menjadi penonton, itu terserah pilihan kita,” kata Baramuli.
Ridwan Lahiya, Calon Walikota nomor urut tujuh berharap, siapapun yang nanti memimpin Kota Bitung, ia hanya berharap agar bisa menjaga tanah Kota Bitung.
“Siapapun yang jadi walikota, tolong jaga tanah dotu ini,” kata Lahiya.(abinenobm)