Manado – Kendati Hari Bumi atau Earth Day masih sebulan lagi, namun jejak menuju ke sana mulai ditapak. Berbagai pesan moral penuh kesadaran untuk menjaga “rumah” kita terus menerus berkumandang.
Misalnya sejumlah mall di beberapa kota yang pada hari ini sepakat mematikan listrik dalam selang 1 jam. Pengelolah pusat belanja memberikan dukungannya terhadap Earth Hour, berpola pesan penghematan energi.
Ada pula pesan untuk menyingkirkan bahan plastik yang dianggap sebagai salah satu komponen perusak tanah, karena sifatnya yang tidak terurai.
“Ada himbauan semacam itu dalam rangkaian Earth Day, hentikan penggunaan plastik sebagai kebutuhan rumah tangga,” sebut pegiat lingkungan, Abineno Mangentang, yang juga pekerja media di Sulut, Sabtu (23/3).
Dia mengusulkan mengganti tas plastik dengan tas kain, yang bisa dicuci dan dipakai berkali-kali, namun ramah lingkungan. (alf)
Manado – Kendati Hari Bumi atau Earth Day masih sebulan lagi, namun jejak menuju ke sana mulai ditapak. Berbagai pesan moral penuh kesadaran untuk menjaga “rumah” kita terus menerus berkumandang.
Misalnya sejumlah mall di beberapa kota yang pada hari ini sepakat mematikan listrik dalam selang 1 jam. Pengelolah pusat belanja memberikan dukungannya terhadap Earth Hour, berpola pesan penghematan energi.
Ada pula pesan untuk menyingkirkan bahan plastik yang dianggap sebagai salah satu komponen perusak tanah, karena sifatnya yang tidak terurai.
“Ada himbauan semacam itu dalam rangkaian Earth Day, hentikan penggunaan plastik sebagai kebutuhan rumah tangga,” sebut pegiat lingkungan, Abineno Mangentang, yang juga pekerja media di Sulut, Sabtu (23/3).
Dia mengusulkan mengganti tas plastik dengan tas kain, yang bisa dicuci dan dipakai berkali-kali, namun ramah lingkungan. (alf)