Manado – Dinas Kelautan dan Perikanan Manado menjamin persediaan ikan di Manado mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran nanti. “Meskipun terjadi penurunan produksi perikanan tangkap karena angin kencang, namun pasokan ke Manado tetap mencukupi, bahkan saat Lebaran nanti,” kata Kepala DKP Manado Boy Naray, Sabtu (11/8).
Naray mengatakan kecukupan ikan di Manado, karena kota ini merupakan sentra pemasaran ikan dari nelayan-nelayan di Sulawesi Utara seperti dari Talaud, Sangihe, Sitaro, Bitung, Minahasa Utara, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara dan Totabuan Raya. “Bahkan ikan dari Maluku Utara dan Ambon serta Gorontalo ikut memasarkan ikannya di Manado, sehingga kami menjamin ikan di Manado akan cukup hingga Idul Fitri 1433 Hijriyah, meskipun angin kencang tetap melanda Manado,” kata Naray.
Ia menyebutkan, jenis ikan yang masuk ke Manado berbeda kalau dari pesisir Manado dan sekitarnya biasanya adalah pelagis dan layang. “Tetapi kalau dari Sitaro, Sangihe bahkan Gorontalo kebanyakan ikan karang dan itu yang banyak dicari “restoran seafood” di Manado, karena banyak diminta konsumen,” kata Naray.
Dalam sebulan terakhir produksi ikan di Manado mengalami penurunan, sebab banyak nelayan yang tak melaut, menyusul larangan dari pemerintah melalui BMKG yang memperingatka agar tidak melaut dulu, sebab ada badai yang menyerang wilayah Sulawesi Utara dan menyebabkan gelombang laut naik tinggi sampai empat meter. Produksi ikan Manado pada Juli lalu mencapai 523,8 ton, dan Agustus pada pekan pertama produksi ikan masih berada pada posisi 17,4 ton.(dan)
Manado – Dinas Kelautan dan Perikanan Manado menjamin persediaan ikan di Manado mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran nanti. “Meskipun terjadi penurunan produksi perikanan tangkap karena angin kencang, namun pasokan ke Manado tetap mencukupi, bahkan saat Lebaran nanti,” kata Kepala DKP Manado Boy Naray, Sabtu (11/8).
Naray mengatakan kecukupan ikan di Manado, karena kota ini merupakan sentra pemasaran ikan dari nelayan-nelayan di Sulawesi Utara seperti dari Talaud, Sangihe, Sitaro, Bitung, Minahasa Utara, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara dan Totabuan Raya. “Bahkan ikan dari Maluku Utara dan Ambon serta Gorontalo ikut memasarkan ikannya di Manado, sehingga kami menjamin ikan di Manado akan cukup hingga Idul Fitri 1433 Hijriyah, meskipun angin kencang tetap melanda Manado,” kata Naray.
Ia menyebutkan, jenis ikan yang masuk ke Manado berbeda kalau dari pesisir Manado dan sekitarnya biasanya adalah pelagis dan layang. “Tetapi kalau dari Sitaro, Sangihe bahkan Gorontalo kebanyakan ikan karang dan itu yang banyak dicari “restoran seafood” di Manado, karena banyak diminta konsumen,” kata Naray.
Dalam sebulan terakhir produksi ikan di Manado mengalami penurunan, sebab banyak nelayan yang tak melaut, menyusul larangan dari pemerintah melalui BMKG yang memperingatka agar tidak melaut dulu, sebab ada badai yang menyerang wilayah Sulawesi Utara dan menyebabkan gelombang laut naik tinggi sampai empat meter. Produksi ikan Manado pada Juli lalu mencapai 523,8 ton, dan Agustus pada pekan pertama produksi ikan masih berada pada posisi 17,4 ton.(dan)