
Manado – Pengangkatan beberapa orang Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara seperti Sekda Kota Tomohon, Manado dan Sekda Kabupaten Sangihe diduga dengan indikasi kuat merupakan “rekayasa” Gubernur Sulut. Hal itu dibahas bersama antara pengamat Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka bersama dengan Tim Kajian Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) RI disalah satu Hotel di Kota Manado yang menjadi tempat penginapan para Tim Watimpres saat berkunjung ke Sulut sejak pekan lalu.
Menurut Tumbelaka pertemuan dengan Watimpres yang diketuai Dr. Hyronimus Rowa, Msi selaku ketua Tim merupakan tindak lanjut dari dialog yang dilakukan bersama dengan pemerintah Provinsi pekan lalu diruang Mapaluse kantor Gubernur Sulut yang membahas tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II di lingkungan Pemprov Sulut dan Kabupaten/Kota. Awalnya sempat membuat dirinya kecewa karena harus menunggu sekitar hampir tiga jam karena menurut informasi Tim Watimpres ada kunjungan juga disalah satu daerah Kabupaten/Kota.
Pengamat politik dan pemerintahan Sulut lulusan UGM ini menuturkan percakapan antara ia dan Tim Watimpres yang diwakili oleh Hyronimus ditemani seorang anggota sekitar 30 menit membahas tentang kejanggalan Pengangkatan beberapa orang Sekda Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara yang diduga dengan indikasi kuat merupakan “rekayasa” Gubernur Sulut.
“kita membahas tentang pembenahan serius terutama masalah pengangkatan pejabat Eselon I dan II, dalam pertemuan ini saya membawa data-data yang diminta Tim bersama saksi untuk mempertanggungjawabkan apa yang saya katakan waktu dialog Kamis, (2/8) pekan lalu diruang Mapaluse Kantor Gubernur, dimana dalam penggangkatan pejabat Eselon I dan II, diduga dengan indikasi kuat merupakan “rekayasa” Gubernur Sulut,” jelas Tumbelaka.
“misalnya selain pengangkatan Sekda Kota Tomohon, Manado dan Sekda Kabupaten Sangihe ada juga pejabat yang pengangkatannya ada kejanggalan dan tidak sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya tentang kejanggalan Kabag Humas Pemprov Eselon III yang menjadi Kepala Dinas Eselon II dalam rentan waktu yang terlalu cepat, ini tidak sesuai dengan semangat dan nyawa Undang-undang,” jelas Tumbelaka.
Yang menarik menurut Tumbelaka, dirinya malah mempertanyakan keseriusan Tim Watimpres sendiri karna disaat ia menjelaskan tentang masalah yang sangat serius, salah seorang Anggota tim malah keluar dan tidak balik lagi untuk mendengarkan penjelasannya. Untuk itu ia menantang Tim guna mengusut masalah tersebut. Masalah ini belum mendapat konfirmasi dari pihak Pemprov. (jrp)