Manado – Menurut Sandiaga Uno, Indonesia akan menjadi nomor 7 ekonomi terbesar. Memang bisa ke arah sana tapi butuh perjuangan dan pengorbanan.
Hal itu dikatakan pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie, di Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Begitu pula kata Jerry, rumah siap kerja 2 juta lapangan kerja, pengangguran 2 juta ini, first thing first (hal yang utama) adalah memperkuat IPM (indeks pembangunan manusia) kita terlebih dulu. Atau human recoueces (sumber daya manusia).
“Untuk rumah siap kerja seperti apa karena ini perlu dikaji, jangan cuma program without action,” tutur Massie.
Nah pelayanan satu pintu dan bisa bergabung dengan OKE-OCE menurunkan pengganguran 20 ribu di 2018. Pelayanan one stop service itu bagus tapi bagaimana birokrasi di dalamnya. Harus juga etos kerja mereka ditingkatkan
“Bagi saya OKE/OC kurang greget bahkan bisa disebut program gagal. Jadi, salah jika dia mau naikan kasta ke nasional. Memang program ini menurunkan pengangguran tapi bagi warga DKI belum masih optimal, karena kalah bersaing barangkali daya saing lemah. Begitu pula ada yang ditinggalkan,” ujar Massie.
“Pengganguran bukan turun 20 ribu apa kata Sandi, tapi 314,840 ribu orang dari data BPD. Kata dan data Sandiaga keliru,” tambah Jerry.
Paling tidak tutur menurut Jerry, program lain yang lebih berkualitas yang ditawarkan. Di era unicorn dan star up maka para buyers pasti akan ke arah sana apalagi industri 4.0 ke 5.0 teknologi berbasis data dan juga IT akan membuat usaha konvensional bisa tersingkir.
“Agar selling power and buying power (daya jual dan daya beli) meningkat maka perlu diperkuat ekonomi lokal dan kreatif,” tandas dia.
Namun Jerry juga mempertanyakan pernyataan Sandi terkait dalam 7 bulan terakhir Sandi sudah kunjungi dalam 1500 kota.
Bagi Jerry, agak bingung juga antara waktu dan tempat. Barangkali kata dia, lewat di 1500 tempat bisa, tapi langsung bertemu warga paling tidak sulit tercapai.
“Untuk program Sandi dengan menggunakan satu kartu single identified number, maka saya setuju. Ini seperti di Amerika hanya menggunakan 1 kartu yakni social security number (SSN). Jadi semua data sudah ada dalam kartu ini,” pungkasnya.
(Tim/JerryPalohoon)