TOMOHON, beritamanado.com – Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon melaksanakan kegiatan Pembuatan Dokumentasi Sejarah Budaya Daerah melalui FGD (Focus Group Discuss) untuk mengkaji tentang estetika musik kolintang, untuk menggali nilai-nilai estetika yang terdapat dalam berbagai bentuk seni nusantara, Jumat (27/09).
Sekretaris Daerah Kota Tomohon Ir Harold Lolowang MSc Saat membuka kegiatan mengatakan, Kolintang adalah alat musik tradisional. namun sesungguhnya istilah tradisional inilah yang sering kali menjadi masalah’ bagi pengembangan kolintang. “Tumbuh dan berkembangnya musik kolintang ini menunjukkan bahwa proses pemaknaan produk budaya, terkait erat dengan konteks yang melingkupinya,” tutur Lolowang.
Di satu sisi kulintang dikatakannya adalah jenis musik tradisional tapi di sisi lain, dari musik yang sedemikian tradisional itu, mengandung nilai estetika yang mendalam. Sampai saat ini, diyakini bahwa musik kolintang akan tetap eksis dan akan terus ada dalam persaingan.
Tiga unsur estetika yang tidak bisa diabaikan yakni wujud/rupa, bobot/isi dan penampilan/penyajian. Tiga unsur estetika dalam setiap kesenian tersebut dimiliki juga oleh musik kulintang. Dan semoga kajian ini kiranya merupakan awal dari upaya menggali nilai-nilai estetika yang terdapat dalam berbagai bentuk seni di nusantara,” ungkapnya.
Narasumber Ketua Umum Rumah Budaya Nusantara Wale Ma’Zani Joudy Aray SPd, Dekan Fakultas Pariwisata Unika De La Sale Manado DR Stevanus Ngenget SS MA, Dosen Ilmu Budaya dan Agama Universitas Denpasar Bali DR Dominika Dini Afiat ST MM serta Moderator Ambrosius Loho SFils MFils Dosen Unika De La Sale Manado.
(ReckyPelealu)