Manado, BeritaManado.com — Sejumlah masyarakat Kecamatan Girian mempertanyakan pelayanan Dinas Kesehatan Kota Bitung.
Pasalnya, beberapa masyarakat Kecamatan Giriaan yang mengikuti rapid test dan swab yang dinyatakan reaktif dan positif COVID-19 tidak diberikan hasil tertulis dan tidak di kontrol.
Salah satu masyarakat Girian saat diwawancarai BeritaManado.com mengatakan, awalnya mereka megikuti rapid test dengan hasil reaktif, tapi saat diminta secara tertulis hasilnya tidak diberikan.
“Ke esokan harinya petugas Dinas Kesehatan yang kesehariannya berdinas di Puskesmas Girian Weru Satu, menelpon saya dan mengatakan saya dan adik saya positif corona,” ujarnya.
Lanjutnya, yang menjadi pertanyaan kenapa bisa heboh di masyarakat sekitar dan yang lebih mecurigakan, saat memberitahukan dirinya positif, tidak diberikan hasil swab yang menyatakan dirinya positif COVID-19, sedangkan hasil rapid test diterima hampir satu bulan.
“Anehnya waktu di telpon oleh Ibu Dewi kalau kami positif corona, sampai saat ini kami tidak pernah diberikan bantuan apapun, dan tidak pernah di kontrol, hanya di suruh isolasi sendiri di rumah. Sedangkan, setahu saya aturan protokol COVID-19, yang terkena virus corona harus di isolasi, di kontrol atau dikunjungi, bahkan diberikan bantuan berupa sembako,” ucapnya.
Lebih aneh lagi, sekitar hampir satu bulan kemudian, dirinya mendapat telepon dari Dewi yang mengaku petugas Dinas Kesehatan dan menyampaikan, dirinya negatif dan adiknya positif.
“Hal ini sangat mencurigakan sekali, bagaimana tidak, saat saya di telpon dan dinyatakan negatif, Ibu Dewi tersebut mengatakan jangan tuntut ke saya. Ada apa sebenarnya,” sesalnya.
Lanjutnya, yang menjadi pertanyaan adalah kalau dinyatakan positif, kenapa anggota keluarga yang tinggal satu rumah tidak di rapid test dan di swab.
Begitu juga di pasar, tidak dilakukan tindakan percepatan pencegahan COVID-19.
Dia juga mengatakan, dirinya sudah mengikuti rapid test dan swab sebanyak dua kali, tapi hasilnya tidak kunjung diberikan.
“Yang membuat saya sangat kecewa, saya hanya seorang pedagang di pasar, pencarian kami bergantung di pasar. Ternyata saya negatif bukan positif COVID-19, sehingga dari kejadian ini kami mengalami kerugian materi dan fisik. Status COVID-19 seperti dimainkan,” tandasnya.
(HardinanSangkoy)