TOMPASOBARU–Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tompasobaru, Cabang Kotamobagu mendapat sorotan tajam dari sejumlah masyarakat. Dikarenakan pelayanan para karyawan BRI tidak maksimal. Bukan hanya pelayanannya, tetapi rata-rata petugas disana cuek bebek. Akibatnya, banyak nasabah yang ikut bertanya-tanya.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Perimbangan di Dinas Pengolahan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DKPPAD) Minsel, Ruddy Tumbelaka kepada wartawan media ini. ”Pelayanan di BRI Tompasobaru tidak maksimal. Para petugas disana kasar dan tidak sopan,” ujar Ruddy dengan nada kecewa.
Menurut Ruddy, maksud kedatangan Tim DKPPAD, ke Bank tersebut hanya untuk menanyakan data realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada bulan September. ”Tetapi yang diberikan data PBB pada bulan November. Kami sangat kaget kenapa hal ini harus terjadi. Apakah kami salah menanyakan tentang data PBB. Itukan hak kami,” katanya.
Setelah tim akan melakukan konfirmasi kembali apakah kami bisa mendapatkan data realisasi PBB. Dikarenakan sudah berjam jam kami menunggu di dalam bank, ternyata untuk bulan September tak ada. ”Lalu staf yag ada di dalam BRI mengatakan. Ibu kami lagi sibuk, ibu kerja saja disini,” ungkap Jan Waraba, juga salah satu tim dari DKPPAD.
Kata Waraba, jika tidak akan berikan data tersebut kepada kami. Harusnya mereka sopan. Kalaupun mereka menyebut belum bisa mendapatkan data realisasi PBB. ”Jangan sombong dan keluarkan kata-kata yang tidak enak didengar. Atau adakah yang lain disembunyikan Bank BRI kepada tim, sehingga tidak bisa memberikan data realisasi PBB,” tanya Jan dengan sangat marah. (ape)
TOMPASOBARU–Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tompasobaru, Cabang Kotamobagu mendapat sorotan tajam dari sejumlah masyarakat. Dikarenakan pelayanan para karyawan BRI tidak maksimal. Bukan hanya pelayanannya, tetapi rata-rata petugas disana cuek bebek. Akibatnya, banyak nasabah yang ikut bertanya-tanya.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Perimbangan di Dinas Pengolahan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DKPPAD) Minsel, Ruddy Tumbelaka kepada wartawan media ini. ”Pelayanan di BRI Tompasobaru tidak maksimal. Para petugas disana kasar dan tidak sopan,” ujar Ruddy dengan nada kecewa.
Menurut Ruddy, maksud kedatangan Tim DKPPAD, ke Bank tersebut hanya untuk menanyakan data realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada bulan September. ”Tetapi yang diberikan data PBB pada bulan November. Kami sangat kaget kenapa hal ini harus terjadi. Apakah kami salah menanyakan tentang data PBB. Itukan hak kami,” katanya.
Setelah tim akan melakukan konfirmasi kembali apakah kami bisa mendapatkan data realisasi PBB. Dikarenakan sudah berjam jam kami menunggu di dalam bank, ternyata untuk bulan September tak ada. ”Lalu staf yag ada di dalam BRI mengatakan. Ibu kami lagi sibuk, ibu kerja saja disini,” ungkap Jan Waraba, juga salah satu tim dari DKPPAD.
Kata Waraba, jika tidak akan berikan data tersebut kepada kami. Harusnya mereka sopan. Kalaupun mereka menyebut belum bisa mendapatkan data realisasi PBB. ”Jangan sombong dan keluarkan kata-kata yang tidak enak didengar. Atau adakah yang lain disembunyikan Bank BRI kepada tim, sehingga tidak bisa memberikan data realisasi PBB,” tanya Jan dengan sangat marah. (ape)