Ratahan – Meski menyambut baik masuknya proyek revitalisasi pusat kota Ratahan, Minahasa Tenggara (Mitra) dengan anggaran sebesar Rp 3,3 miliar lebih. Namun masyarakat sangat meragukan hasil pekerjaan proyek tersebut.
Diungkapkan tokoh masyarakat Kelurahan Wawali Semuel Montolalu, pada prinsipnya sebagai masyarakat setempat tidak mempersoalkan pekerjaan proyek APBN ini sepanjang tidak merugikan masyarakat.
Hanya saja lanjut Montolalu, dirinya meragukan akan hasil pekerjaannya dikarenakan sesuai kontrak seharunya pekerjaan sudah mulai sejak 17 Juli lalu, namun hingga akhir Agustus saat ini baru berupa sosialisasi kepada warga yang dilakukan.
“Saya harap dengan sisa waktu ini pihak pengelola proyek benar-benar mengerjakannya sesuai dengan ketentuan. Jangan karna mengejar waktu pada akhirnya realisasi proyek malah dikerjakan asal jadi,” tegas Montolalu. (rulan sandag)
Ratahan – Meski menyambut baik masuknya proyek revitalisasi pusat kota Ratahan, Minahasa Tenggara (Mitra) dengan anggaran sebesar Rp 3,3 miliar lebih. Namun masyarakat sangat meragukan hasil pekerjaan proyek tersebut.
Diungkapkan tokoh masyarakat Kelurahan Wawali Semuel Montolalu, pada prinsipnya sebagai masyarakat setempat tidak mempersoalkan pekerjaan proyek APBN ini sepanjang tidak merugikan masyarakat.
Hanya saja lanjut Montolalu, dirinya meragukan akan hasil pekerjaannya dikarenakan sesuai kontrak seharunya pekerjaan sudah mulai sejak 17 Juli lalu, namun hingga akhir Agustus saat ini baru berupa sosialisasi kepada warga yang dilakukan.
“Saya harap dengan sisa waktu ini pihak pengelola proyek benar-benar mengerjakannya sesuai dengan ketentuan. Jangan karna mengejar waktu pada akhirnya realisasi proyek malah dikerjakan asal jadi,” tegas Montolalu. (rulan sandag)