Manado — Rasa haru dan sedih ikut disampaikan sejumlah lansia pasca pernyataan salah satu anggota F-PDIP DPRD kota Manado yang mengklaim bahwa dana lansia adalah milik rakyat dan bukan berasal dari Pemerintah Kota Manado atau bersumber dari Vicky Lumentut.
Mereka menilai, pernyataan wakil rakyat tersebut sangat kontra produktif dengan tindakan politik DPRD Manado yang justru menolak pembahasan APBD-P tahun 2020.
“Kondisi ini ikut menunjukan kepada kita bahwa wakil rakyat kita tidak berkualitas. Dana lansia saja harus dipermasalahkan,” tutur Nelson Sasauw, warga kelurahan Teling yang juga salah satu penerima dana lansia dari Pemerintah Kota Manado.
Menurut Sasauw, kepentingan politik di Desember 2020 mendatang sebaiknya tidak harus mengorbankan hak warga kota Manado apalagi kelompok lansia yang sudah tidak memiliki pekerjaan tetap.
Bahkan banyak terkait makan dan minum hanya berharap dari dana lansia yang disalurkan Wali kota Manado Dr Ir GS Vickly Lumentut SH MSi DEA.
“Sangat memalukan jika wakil rakyat hanya mementingkan kepentingan kelompok maupun prbadi, namun kami yang sudah tua tak berdaya ini harus menjadi korban politik,” kata Sasauw.
Dirinya (Sasauw) mengaku, selama ini merasa terbantu dengan kebijakan pemberian dana lansia oleh Vicky Lumentut meskipun penyalurannya dilakukan secara bertahap.
Dalam situasi bangsa dan negara yang terpukul akibat pandemi Covid-19, DPRD Manado semestinya peka terhadap kebijakan prioritas program yang menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat kota Manado, bukan sebaliknya justru hanya berpikir soal kepentingan kelompok maupun atau kepentingan pribadi.
“Saya tidak harus mendahalui fakta. Tapi kebijakan Wali kota Manado GS Vicky Lumentut yang ikut memperhatikan kami diusia tua, tidak bisa kami khianati ataupun dustai. Kami sadar sedikit maupun banyak ini adalah bentuk perhatian kemanusian yang sudah ditunjukan Wali kota Manado. Saya dan teman-teman lainnya ikut mendoakan Wali kota GSVL diberkati bersama keluarga, termasuk perjuangan politik yang dilakukan Ketua Tim PKK Manado,” harap Sasauw.
Harapan yang sama juga disampaikan Zeth Mamuaya, warga Kelurahan Perkamil yang tercatat sebagai penerima lansia di tahun 2020.
Menurut pensiunan Guru SD ini, DPRD Manado semestinya malu dengan predikat sebagai wakil rakyat tapi justru tidak memperjuangkan kepentingan rakyat termasuk kelompok lansia.
“Pak Wali kota Manado itu sudah kami anggap seperti anak kami sendiri. Kenapa, yah karena perhatiannya kepada kami sangat luar biasa meskipun kami tahu bahwa dia terus berjuang untuk kepentingan rakyat Manado,” ujar Om Zeth, sapaan akrab Mamuaya.
Sebelumnya, Kaban Keuangan Pemkot Manado Jonly Tamaka SE mengatakan, terhitung mulai Senin (9/11/2020) besok, Vicky Lumentut bersama jajaran akan menyalurkan dana lansia untuk 87 kelurahan di Kota Manado dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan.
(***/srisurya)