Bitung – Kedatangan Kadis Pasar Kota Bitung, Arnold Karamoy di lokasi Pasar Pinasungkulan Sagerat disambut dengan sorakan dari ratusan pedagang yang sementara menggelar aksi bakar ban. Bahkan lewat pengeras suara para pedagang Sagerat meminta Karamoy untuk mundur dari jabatannya karena dianggap tak mampu.
“Mengurus pasar saja Pak Karamoy tak mampu, jadi kami minta untuk mundur saja,” kata Rocky Oroh perwakilan pedagang Pasar Sagerat, Rabu (25/6/2014).
Tak hanya itu, ajakan Karamoy untuk berdialog dengan para pedagang tak ditanggapi karena para pedagang menginginkan Walikota Bitung, Hanny Sondakh langsung yang hadir ditengah mereka. “Walikota harus hadir disini memberikan penjelasan kepada kami kenapa padagang basa di Pasar Girian belum dipindakan,” katanya.
Merasa ajakan berdialog tak direspon pedagang, Karamoy lebih memilih untuk meninggalkan lokasi pasar. Mengingat dirinya terus disoraki dan diminta untuk mundur karena dianggap tak mampu menyelesaikan permasalahan pasar di Kota Bitung.
“Sebagai manusia bisa, jika saya terus berada disana (Pasar Sagerat, red) maka bisa saja emosi saya terpancing mendengar semua yang disampaikan pedagang,” kata Karamoy.
Ia mengaku, kahadiran dirinya di Pasar Sagerat hanya untuk memberikan penjelasan kepada para pedagang Pasar Sagerat soal tuntutan segera memindahkan para pedagang basah dari Pasar Girian.
“Para pedagang basah di Pasar Girian sudah bersedia untuk pindah ke Pasar Sagerat, namun mereka meminta waktu mengingat dalam waktu dekat sejumlah pedagang mengaku akan menjalankan ibadah puasa,” jelasnya.
Namun para pedagang Pasar Sagerat menginginkan hari ini juga para pedagang basah dipindahkan. “Jelas kami tak bisa mengabulkannya karena dalam beberapa hari kami telah berupaya meyakinkan para pedagang basah agar mau pindah dengan catatan meminta waktu,” katanya.
Karamoy mengaku mulai jengkel dengan sikap para pedagang Pasar Sagerat yang terkesan mulai mamaksa dan mengatur kebijakan Pemkot dalam mengatur pasar. Dan tak mau mengerti dengan upaya dan jerih payah Pemkot dalam melakukan penataan.
“Semua ada prosedurnya, dan saat ini harusnya mereka senang karena para pedagang basah di Pasar Girian sudah bersedia pindah,” katanya.(abinenobm)