Drs Wempie Mononimbar
AMURANG – Seperti yang diprogramkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan, melalui Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Drs Sonny Frans Tandayu bahwa pasar tardisional Amurang yang terletak di jantung kota ini akan diubah menjadi pasar modern, nampaknya tidak hanya isapan jempol belaka. Buktinya realisasi pasar modern tersebut telah disetujui pemerintah pusat melalui APBN Perubahan, tak tanggung-tanggung dialokasikan dana sebesar Rp 2,5 miliar untuk pembangunan pasar modern itu.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindagko Minsel, Drs Wempie Mononimbar membenarkan dialokasikan dana oleh pemerintah pusat untuk membangun pasar modern yang kini ditempati pasar terbesar di Kabupaten Minsel ini. “Ya, itu benar pemerintah pusat telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar guna terlaksananya pembangunan pasar modern,” ujarnya.
Direstuinya pembangunan pasar modern ini berkat lobi-lobi dari Bupati Tetty Paruntu beberapa waktu lalu, sehingga disetujuinya pembangunanya. Tentunya melalui pemaparan potensi dan sarana penunjang lainya agar pemerintah pusat yakin pembangunan pasar modern tersebut tepat sasaran dan baik untuk masyarakat Minsel, ungkap kandidat Sekda Minsel ini.
Lebih lanjut dikatakan Mononimbar, mengingat pasar tradisional Amurang sudah tidak reperentatif lagi, makan pemerintah berinisiatif untuk mengembangkan lebih baik lagi, dengan pasar modern. Masyarakat dan pedagan tak usah ragu sebab maksud dari pemerintah itu sangat baik agar bukan saja soal kebersihan pasar, tapi higienis dan daya tarik pasar lebih ditingkatkan lagi, tambahnya.
Ditambahkan oleh Mononimbar bahwa, Pemkab Minsel juga berencana akan membangun pasar yang rencanaya berada di daerah Kapitu Kecamatan Amurang Barat. Selain itu dilokasi yang sama juga akan didirikan terminal penumpang, “Muda-mudahan pada tahun 2012 mendatang sudah dapat direalisasikan. Sedangkan anggaran sementara yang ditaksir sekitar Rp 10 miliar,” jelasnya.
Diketahui, keberadaan pasar tersebut sudah sangat sering disoroti masyarakat Minsel, bukan saja amburadul dan kotornya pasar tersebut, akan tetapi daya tampung pasar tersebut sudah melebihi kapasitasnya, sehingga nampak kumuh, ujar Billy Mailangkay, warga Buyungon. (ape)