Manado, BeritaManado.com — Sektor pariwasata di Sulawesi Utara (Sulut) kembali menggeliat.
Pandemi Covid-19 diawal Mei 2020, memang sempat membuat dunia ‘traveling’ vakum.
Bahkan kondisi ini terjadi di semua negara.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sulut, Henry Richard Willard Kaitjily, diawal serangan Covid-19 sekitar tujuh ribu karyawan terpaksa dirumahkan.
“Bahkan mereka yang dipecat mencapai 500 orang,” kata Henry Kaitjily, Selasa (16/2/2021).
Upaya pun dilakukan pemerintah agar pengusaha kepariwisataan bertahan di tengah wabah global.
Tujuannya, kata Henry, untuk mencegah pemecatan karyawan lebih banyak.
“Kami membantu agar kredit diringankan bagi pengusaha pariwisata, dan bantuan modal dipercepat perbankan,” ujarnya.
Terkini, pariwisata bumi nyiur melambai terus berbenah seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi.
Geliat bisnis yang mulai aktif membawa dampak baik di berbagai lini, seperti hunian hotel dan kunjungan wisatawan.
Selain itu, Dispar Sulut sedang fokus membenahi sejumlah lokasi wisata demi menarik minat turis.
Rencananya, kata Henry, area Bukit Kasih di Desa Kanonang dan Sumaru Endo di Kecamatan Romboken akan dipersolek agar menjadi daya tarik tamu yang datang.
“Minimal turis asing yang kini ada Indonesia bisa ke Sulut. Kami juga mengajak warga lokal tidak perlu ke luar daerah, karena tempat kita banyak spot menarik,” tandasnya.
(Alfrits Semen)